WITHERED BISA SEBODOH APA DIRIKU?
tubuh lain ternyata te
ini memelukku dan saat aku melepaskan peganganku dari
piku yang
f, N
cepat pada kalimat Arga.
g, Nyonya? kalau tidak, mauk
aku, rumah kami pun melintas di pikiran. "S
sudah cukup menatapi anak jelek ini," ucap Arga yang senyumnya kembali, ia menatap b
bayar biaya perawatanku. Kurasa, aku ber
G
erambut lebat yang masih m
nya lelaki itu
pada lelaki yang memberiku pandangan penuh arti
ri
rga yang baru
u terasa kering. Apalagi saat
yi Alif dengan pandangan sayang yang memb
terasa kuat dengan senyum di waja
Tanya Liam menoleh pada A
memasak untuk
terkejutannya sama sekali,
ku menatap j
at dokter melakukan kuret, mereka melepas semua ben
mpan di dalam clutch ya
ngsung pamit. Berusaha tak melihat bayi-bayi
inggalkan. Bahkan, tangis satu bayi yang terdengar seolah
ai membuat suster yang berpapasan denganku heran dan
nya, Nyonya Arini, si
pada wanita yang terlihat melirikku beberapa kal
atku yang hanya hanya diam me
ucapku mengambil kertas
t yang diresepkan dokter Anna, menarik dalam nafasku saat tawa-taw
rgi karena dalam ruangan ramai i
an mobilku. Bahkan, keringat mulai keluar sampai
ku hanya diam menatapinya. "Apa yang a
ri mobil sa
alam keadaan tak sadarkan diri, Nyonya, mu
gatkan langsung meng
l ahir-ahir ini. Kurasa, stress yang ku
waran dokter Anna ya
iga hari lagi, Nyonya, dan
ahkan ia membuka jendela lalu melambai sebelum benar-benar
araan terparkir yang membuatku
t bayangan Ken dan Anggita yang ber
ng ke kantor Ken 3 bulan lalu, apa hari ini aku t
gan yang mustahil bisa kurasakan, lalu berjalan keluar area
ada orang yang memperhatikanku. Tapi, tak ada wajah familiar yang k
a diam membisu. Begitupun, setela
capan dokter Anna karena dalam sistem tubuhku masih
juga klakson yang sengaja dibunyikan
k menentu. Apalagi saat pintu lift terb
sendiri, bersama sekelebat bayangan yang bergerak cepat
ngin bergerak menyentuh perut rataku,
ampiri pintu rumah yang akhirnya
Bip!
ma suamiku. Rumahku begitu sepi. Tanpa
ung menyambutku yang berdiri mematun
n... Tiap hari, tiap saat, tiap waktu Ken be
rata, rasa bersalah yang
rmukaan saat aku tahu, tidak ada mata manusia yang melihat
u rasanya bisa melihat diriku yang t
sa begitu sepi, seluruh rasaku
anita yang sebodo
ndur kembali membuka pin
ang pintunya
ari rumah yang kesunyiannya
ari clutch merah yang tersampir di bahu dan kuletakkan di depa
yang membawaku jauh dari kehidupan me
g menghapus
kan siap
tersesat dalam kehidupan yang
auh tanpa tuju
an clutch berwarna merah yang
rsalah yang akan terus menghantuiku di manapun berada. Karena aku s
gi dariku. Karena manusia buruk se
AK
tu tertutup itu keluar
nya untuk melangkah dan kembali menempelkan punggung saat tubuh mungil yang ma
tu kuat saat melihat seda
ukan Arini, Ken tahu, ia sudah melukai istrinya begitu da
ok, tak perduli pada tangannya yang memerah lalu duduk di atas lan
I
g terbuka memb
Ken rasakan, tap
rtawa lebar sambil bercengkrama entah de
u rapi, menatapnya dalam diam sebelum masuk ke dalam r
ka bertiga. Ti
at pintu lift yang terbuka s
elah sebentar saja masuk ke dalam rumah
tunggu tidak juga datang me
tah dari mana itu langsung p
ang masuk ke pons
esan suara
Arini yang tawanya tak lagi terci
i gusar bahkan tak mendengar pintu rumah ya
aian rapi, masuk ke dalam lift dan mata mereka be
Yang?" ucap Ke
unggu yang terdengar sampai Ken yang memutuskan masuk ke dalam rumah mendoro
Ken melangkah masuk
ia membuka lebar pintu kamar yang r
mendapati dua koper besar masih tersimpan rapi di tempatnya. Apalagi saat baju rumahan
tersenyum lalu merapikan pakaian 'pergi' A
ubuhnya ke ranjang. Dalam diam ditatapinya plaf
begitu menenangkan, Yang, ke
ia hianati. Tangan Ken mengepal kuat, "rasanya egois sekali
a mengeluarkan botol air, ujung matanya menatap benda ber
an
rosot jatuh dari tangan
sung berlari keluar dengan cincin pernikahan
uruni tangga darurat karena tak
yian apartemen dan baru berhenti mel
ik-manik, dadanya yang panas bergemur
ng akhirnya fokus pada mobil
ap apa yang ia cari seti
DA
di dalam sana, lalu keluar dengan tangis dan
a Arini memukulnya, memakinya,
m area parkir yang sunyi. Hanya ada tatapan kosong pria yang
setiap malam Minggu datang, denga
akan pernah kembali sel
F PRO
______________
caan kamu belum? ini cerita
u some enjoyment and bi
t ye kan, yang berahir
biar saya bahagia, ciee.... P
pa biar kayak gitu aja, campur sar