WITHERED BISA SEBODOH APA DIRIKU?
pergi, Ken.... Jang
lagi-lagi
pun, kakiku tetap terpaku
aku tak bisa menahan tangan s
eriak suamiku seolah ta
eninggalkanku yang t
m mimpi rasa sa
u pun ma
jak. Pijakan yang suara retaknya bisa kudengar meski da
krakk!
LKAN AKU, KEN.
en
enggorokanku kering, memb
asah dengan keringat yan
agi. Bahkan, di dahiku ada plester penuru
al terakhir yang kuingat adalah kakiku yang terasa berat setelah
... Aku tak
ony
ang memanggilk
sudah
nya juga s
anda merasa
ukan hanya dalam kepala. Lelaki dengan barisan gigi r
ony
rasa pening, bangun. Hari sudah lewat tengah malam. Ken pasti
ngucapkan terimakasih pada lelaki yang masih terus mem
a pulang, terimakasih
a, dan hanya melihat sekilas sebungkus makanan ju
kasih." Ak
g tapi tetap menga
sebelum keluar tanpa mendengar balasan lelaki dengan barisan gigi rapi y
tuk mencapai rumah, tapi, nyatanya
apa langkah dari rumah lelaki ya
! B
"Ken? Maaf aku pulang telat, tadi aku pingsan. Kamu perc
tak ada jawaban. Bahkan saat aku me
mbuka pintu kamar mandi, "apa ia belum pulang?" tanyaku menye
ster? Apa aku terben
angan Ken yang menemani wa
terlintas, dan aku yang diam di kamarku send
h lewat tengah malam, tidak ada Ken yang akan ikut tertawa dengan cerita bodohku ya
nya se
rti chatnya padaku siang tadi. 'Hah, Siapa yang sedang k
api, Ken yang biasanya sudah pulang saat aku bangun tak
ejak matahari muncul pun, hanya diam
ngga aku sama sekali ta
ekali tak mau terpejam barang sedetik pun. Kesadarank
! T
tku yang duduk di tempat
at sadar Ken tak akan mengetuk pintu rumah
upa pada monitor yang
siang untuk N
nan membuka pintu dan senyum wan
an makanan, Bu. Bisa ce
bar, "terima saja, Nyonya, lagipula makanan
berhasil meyakinkanku menerima paket makan siang
Bu," ucapku
sama,
menebak makanan di dalamnya adalah makanan yang saat lajang hanya bisa kubayan
yang dikeluarkan orang yang me
jam sudah menunjukan waktu makan si
ngku bertalu-talu untuk tiap detik yang berlalu, samp
Arini
bahkan memegang ponsel be
al
i. Aku berusaha bersikap bias
ini ponse
amu lucu sek
ejekku? Namun reaksi seperti apa yang harus kutu
entu saja ini ponsel Ken. Ta
apa? Apa m
g diadakan acara syukuran. Kau tahukan, Rama lu
membisu. Acara syukuran Rama, adik i
Apa ibu tak mengundangmu? Apa hubun
gu terdengar bersama langkah
di saat suara gedoran pintu terdengar dari s
? Kamu masih di si
l juga kotak bekal berisi makan
ama sekali tak mengantuk. Aku ingin tidur.
langsung meraih kunci mobil dan keluar dari rumah sepi, meninggalka
ft tak sabar menunggu, meski
umlahnya tidak sedikit, mengingat lantai
uni, aku langsung masuk ke dalam mobil d
. Melainkan rumah megah yang te
banyak apa tamu yang datang. Obrolan hangat juga pujian te
il itu terlihat kesal sa
lihat begitu bangga pada putranya. Tidak hanya untuk sang putra bungsu, aku bisa melih
kurang dari a
a
aha
ang
ada di
tap tertawa seperti itu? Kurasa tidak.
ana saja k
meminta wanita itu bergabung. Ia bahkan tak se
na seharusny
ng melingkar begitu pas di jari manisku. cincin yang rasanya begitu berk
ejekku, mengolok-olokku, menghinaku begitu nyata hari ini. Tawa sua
anya berdiri sen
-
-
-
ri
memotong jalan pergiku. Berdiri penuh kepe
rlihat begit
berdiri di sit
menyentuh tanganku. Wajah dan sikapnya yang bersahabat sedi
sini? Apa kamu ingin mer
di genggam Anggita. Tapi, rasanya ia
mpilanku dari atas sampai bawah. Ia tak menyembunyikan seringaian mengejeknya
ku yang bahkan tak mengenakan alas kaki, jadi ma
kan senang sekali saat melihat tamp
makai pakaian terbaikku, kurasa ibu t
r diri dan Ang
kan percuma kamu datan
baiknya sa
sudah berbagi tubuh dengan suamiku. Tapi senyumku masih bisa terc
melangkah meski tidak menoleh, "kamu tahu
e
Tapi, aku yang menoleh kebelakang memiringkan kepal
urasa tidak hanya dirinya, aku pun kaget s
apa-apa,
pi wanita penuh perca
besok. Aku libur dan kamu pasti
tentan
beri tahu. Baga
simalakama, menolak sal
ita padaku. Kecuali satu, ia begitu percaya diri
kamu nanti," jaw
aku akan men
h berbagi ranjang dengan suamiku dan menyerah untuk rasa sakit
u makan sebelu