icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Gairah yang Tertahan

Bab 2 Ujian Rumah Tangga

Jumlah Kata:1531    |    Dirilis Pada: 20/11/2023

ggak diluar kaya gini. Ayo kita masuk ke dalam dulu," ucapku

uga akan ngelawan kamu. Sekarang aja udah berani masukin laki-laki ke dalam rumah disaat kamu gak ada. Udah jelas dia wani

at itu ada orang asing yang mendengar hinaan yang ditujukan untukku. Dan kesalnya, pria asi

perunyam masalah ini. Ini hanya kesala

setuju Rendi nikah sama kamu. Masih lebih baik mantan istri Rendi. Firasat Ibu emang gak pernah salah, kalau Rendi ternyata malah

as seiring hinaan dan cacian dari Ibu Mer

malukan, apalagi dihadapan orang asing. Bahkan beberapa tetangga dekat terlihat mulai keluar dari rumah merek

cuk

Ibu. Lihat, Ren! Ini akibat kamu selalu memanjakan istri kamu. Jadi

erasa habis kesabaran, mungkin a

r yang selalu berpikir untuk bisa menghancurkannya. Hebat sekali mentalku dibuat hancur

masuk ke d

alam rumah. Setidaknya agar Ibu mertuaku juga masuk, sehi

g hingga terjadi kesalahpahaman sama sekali tidak berniat untuk membantuku menjelaskan

ah. Mas Rendi dan Ibu masih diam saja. Dan t

adi it

ku kurangi dan tidak ada yang aku tambahkan. Semua kejadian yang ben

ekali tabiat menantu macam istri kamu, Ren. Makin hari makin berani saja," uc

asuk ke kamar! Mas mau antar Ibu pul

lang sendiri. Cuma di

Ayo, Bu. Aku anta

ta, kehabisan tenaga pula untuk membela diriku. Tidak ada tanggapan apa

ang istri yang hanya ingi

njukkan bela dia terhadap istrinya yang selalu tertindas oleh Ibunya sendiri. Karena aku yak

udian, Mas R

g?" tanya Mas Rendi yang memb

bagiku. Hatiku masih sangat sakit dengan tuduhan Ibu, t

amu gak mau bahas lagi masalah

bukan wanita seperti y

nya Mas belain aku di depan Ibu, bukan

yang nggak-nggak. Wajar saja reaksi Ibu kaya tadi, karena syok aja ada pria asing keluar d

Kenapa kamu begitu takut sama Ibu dan selalu ngorbanin perasaan aku? Padahal aku sudah ngalah, kamu selalu antar Ibu ke mana-mana walaupun kamu pulang kerja sore. Sedangkan aku? Aku belanja ke supermarket saja sendir

dung lagi. Aku terlalu banyak membatin saat bersama suamiku y

ukan aku tak suka mendapatkan suami yang saya

hi, kebutuhan lahirku pun dibatasi karena suamiku menafkahi Ibunya pula se

amu lakukan. Dari pada Mas curiga tetapi pura-pura membela kamu. Itu tidak baik

dah untuk diluluhkan. Tidak perlu sebuah rayuan, tidak perlu gombalan, hanya sebatas pe

ncintai suamiku. Dia yang tidak pernah m

tangga yang benar-benar sempurna. Past

menatap penuh a

ekarang y

apa

nonton bioskop besok. Udah

kami bercinta. Aku sudah merindukannya, tapi seolah hal itu adal

bioskop. Aku keluar dari kamar sebelah yang kujadikan s

kok belum

sayang.

as. Aku pergi

ertanya alasan apalagi yang membuat Mas Rendi akan menghabiskan wa

yang menontonnya. Lalu aku berpapasan dengan seorang pria yan

sambil menund

u berlalu b

oma yang rasanya tidak asing. Dan aku yakin in

rsi di row E, tidak terlalu atas juga tidak terlalu bawah

gitu jelas melihat wajahnya, karena dia memakai topi hitam juga terus menunduk sambil memainkan poselnya. Namun yang jelas pria itu adalah pria yan

penciumanku. Membuatku terus berpikir, jika wangi itu

film akan segera diputar. Dan mataku masih saja tertuju pada arah pintu masuk, sama

aku tahu di dalam teater ada CC

u seorang diri malah hilang, tergantikan deng

ton hantu daripada pembunuhan sadis kaya gini

an, tetapi sudah menegangkan dari awal. Sampai aku tidak menyadari jika

bisik pria itu membuatku terk

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Menahan Diri2 Bab 2 Ujian Rumah Tangga 3 Bab 3 Pria Asing4 Bab 4 Bertemu Mantan Istri Suamiku5 Bab 5 Wajah Tak Asing6 Bab 6 Tak Tersentuh 7 Bab 7 Makan Siang Berdua 8 Bab 8 Kali Pertama 9 Bab 9 Bonus Suka Hati10 Bab 10 Semua Untukku11 Bab 11 Bersitegang12 Bab 12 Profesionalitas 13 Bab 13 Pelepas Hormon Endorfin 14 Bab 14 Tempat Apakah Itu 15 Bab 15 Hasrat Terbangun 16 Bab 16 Tergoda17 Bab 17 Suamiku dan Mantan Istrinya 18 Bab 18 Sadarkan Diri 19 Bab 19 Tak Ingin Kalah Saing 20 Bab 20 Kesengajaan Berulang 21 Bab 21 Penuh Sesak22 Bab 22 Villa Keluarga 23 Bab 23 Terkagum24 Bab 24 Hangat dalam Perapian 25 Bab 25 Malam Panas26 Bab 26 Meminta Lebih 27 Bab 27 Sama-sama Pemain 28 Bab 28 Aku Wanita, Kamu juga29 Bab 29 Tidak Baik Saja 30 Bab 30 Menurunkan Ego31 Bab 31 Terus Memberi Pengertian 32 Bab 32 Seri33 Bab 33 Fair or Affair 34 Bab 34 Seratus Juta Semalam35 Bab 35 Akan Berlangsung Lama 36 Bab 36 Memergoki Suami 37 Bab 37 Situasi yang Gila38 Bab 38 Masalah Anak 39 Bab 39 Membangkitkan Sesuatu 40 Bab 40 Kiss Bye 41 Bab 41 Pengalaman Luar Biasa 42 Bab 42 Bertambah Skill 43 Bab 43 Rahasia44 Bab 44 Suara dari Luar Kamar 45 Bab 45 Permulaan46 Bab 46 Sofa sebagai Saksi Bisu 47 Bab 47 Me-time 48 Bab 48 Tak Nampak Asing49 Bab 49 Hitam diatas Putih 50 Bab 50 Sudah Tertakar 51 Bab 51 Satu Hal Menarik 52 Bab 52 Impoten 53 Bab 53 Menikmati Luka54 Bab 54 Sikap Baik 55 Bab 55 Kejutan56 Bab 56 Dalam Mobil Panas 57 Bab 57 Sudah Dimulai58 Bab 58 Malam yang Menegangkan 59 Bab 59 Calon Tunangan 60 Bab 60 Tetap Waras61 Bab 61 Diluar Nalar 62 Bab 62 Dengan Syarat 63 Bab 63 Bekal Masa Depan 64 Bab 64 Tiba-tiba 65 Bab 65 Takdir 66 Bab 66 Terjawab Sudah 67 Bab 67 Balas Jasa68 Bab 68 Ruang Rahasia 69 Bab 69 Menambah Kenikmatan 70 Bab 70 Mengalah 71 Bab 71 Masa Tenang72 Bab 72 Deal!73 Bab 73 Ada Kesempatan 74 Bab 74 Tidak Direncanakan 75 Bab 75 Mengkhawatirkanku76 Bab 76 Tanpa Pengaman 77 Bab 77 Oleh Mataku78 Bab 78 Hari H79 Bab 79 Dua Pesta 80 Bab 80 Izin Menginap81 Bab 81 Bukan yang Kuinginkan 82 Bab 82 Mengemas83 Bab 83 Adegan dalam Kamar Mandi 84 Bab 84 Merasa Terbodohi 85 Bab 85 Lingerie 86 Bab 86 Pembahasan 87 Bab 87 Sebuah Perhatian 88 Bab 88 Seolah Sendiri89 Bab 89 Mencari Solusi90 Bab 90 Bercerita 91 Bab 91 Selagi Ada Kesempatan 92 Bab 92 Tidak Mungkin Hamil 93 Bab 93 Mengambil Hati 94 Bab 94 Mual yang Mengganggu 95 Bab 95 Unsur Ketidaksengajaan 96 Bab 96 Mengetahui Rahasia 97 Bab 97 Kotak Kayu 98 Bab 98 Mengakhiri 99 Bab 99 Rencana Apa 100 Bab 100 Pria Pelampiasan