icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Gairah yang Tertahan

Gairah yang Tertahan

Penulis: Pritca Ruby
icon

Bab 1 Menahan Diri

Jumlah Kata:1314    |    Dirilis Pada: 20/11/2023

ah tangga tiga tahun tapi belum juga punya anak," ucap Ibu Mertuaku yang katanya han

inya juga teratur. Aku juga sebisa mungkin menghindari stres wa

amu stres?" Nada bicara Ibu Mertua

duh Ibu, apa me

kamu susah hamil.

lah asyik main game dengan ponselnya. Begitulah kebiasaannya setiap pulang kerja. Bukan

. Mungkin saja Mas Rendi yang bermasalah. Dokter juga nyaranin supaya kita d

i, hanya saja aku menghormati Ibu Mertuaku yang sudah menjadi Ibu kedua bagiku. Na

a anak dari istrinya yang dulu. Kamu mau membela diri tapi menuduh R

r merasa hilang kesabaran. "Mas

aku secara tidak sadar m

mau malem juga," ucap Mas Rendi yang akhirnya ber

santun!" ucap Ibu Mertuaku yang lan

maaf atas perbuatan Ibunya padaku. Namun, salah. Ak

nta cucu sama kita. Anak Ibu itu cuma Mas. Dan anak Mas kan iku

alah. Ibu pikir aku nggak mau punya anak apa? Umur aku juga udah mau 28 tahun, jelas

kamu buat cepet hamil. Hidup bersama kamu saja Mas sudah sangat

, Mas bicara don

knya jangan diba

suamiku, karena aku

bergairah. Selama pernikahan kami, akulah

s .

her suamiku, untuk me

cape banget hari i

a

gi aku

a pulang lembur. Se

, Mas

sederhanaku itu. Ia masuk ke dalam kamar sambil membawa p

endiri. Bermain dengan jariku sampai aku me

*

osan juga hampir setiap hari di rumah apalagi

tetapi tetap menghasilkan uang. Daripada stres di ruma

ndalkan Suamiku yang selalu ogah-ogahan jika aku memintanya untuk antar ke supermarket

ir pekan tetapi cukup ramai karena aku belanja so

a. Sebagai seorang istri, aku sudah pandai me-manage uang. Walaupun belum punya anak, t

di 564.300 r

ompet, mulai merasa panas dingin setelah ka

dompetku? Apa ak

gga aku tidak menyadari kalau aku lupa membawa dompet. Dan sayangnya saldo e-wallet-ku ku

64.300 rupiah. Kalau tidak

p saldo. Boleh saya telepon suami saya dulu?" tanyaku berharap Mbak kasir itu

ak. Antrea

i dengan gugup karena orang-

Mas Rendi tetap

eseorang yang memberikan blackcard

usah,

Saya hanya meminjamkannya, nanti kamu

tidaknya pria yang ada di bel

mi saya masih belum bisa dihubungi, boleh saya minta nomor rekening dan

dak akan

menggelengkan kep

utuh ja

arang berharga, saya juga

r ke rumah. Dan kamu bis

ru

egitu kamu tid

an," ucapku yang keberatan jik

antarkan kamu pulang, ta

mengiyakannya. Aku juga tidak mau j

iam saja. Karena memang tidak ada t

ia itu saat mobil berhe

sini, saya ke dalam ambil dompet,"

dalam?" tanya pria itu membuatku merasa c

Saya tidak bisa asal memasukkan orang

ku suruh untuk menunggu di mobil, malah sudah du

Saya kan sudah bilang Mas tunggu di mobil, k

uangnya. Aku genapkan saja jadi 600 ribu

i rumah, ia malah berjalan mendekati foto pernikahanku dengan sua

mi?" tanya pria itu benar-benar m

ggu, tetapi bagiku rasanya sedikit tidak sopan sa

ulang, sekali lagi saya

sir secara halus. Ba

, ternyata suamiku pun pulang

h paham padaku karena pria ini kelu

baik-baik saja. "Keterlaluan! Suami sibuk kerja, eh ini istri t

na .

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Menahan Diri2 Bab 2 Ujian Rumah Tangga 3 Bab 3 Pria Asing4 Bab 4 Bertemu Mantan Istri Suamiku5 Bab 5 Wajah Tak Asing6 Bab 6 Tak Tersentuh 7 Bab 7 Makan Siang Berdua 8 Bab 8 Kali Pertama 9 Bab 9 Bonus Suka Hati10 Bab 10 Semua Untukku11 Bab 11 Bersitegang12 Bab 12 Profesionalitas 13 Bab 13 Pelepas Hormon Endorfin 14 Bab 14 Tempat Apakah Itu 15 Bab 15 Hasrat Terbangun 16 Bab 16 Tergoda17 Bab 17 Suamiku dan Mantan Istrinya 18 Bab 18 Sadarkan Diri 19 Bab 19 Tak Ingin Kalah Saing 20 Bab 20 Kesengajaan Berulang 21 Bab 21 Penuh Sesak22 Bab 22 Villa Keluarga 23 Bab 23 Terkagum24 Bab 24 Hangat dalam Perapian 25 Bab 25 Malam Panas26 Bab 26 Meminta Lebih 27 Bab 27 Sama-sama Pemain 28 Bab 28 Aku Wanita, Kamu juga29 Bab 29 Tidak Baik Saja 30 Bab 30 Menurunkan Ego31 Bab 31 Terus Memberi Pengertian 32 Bab 32 Seri33 Bab 33 Fair or Affair 34 Bab 34 Seratus Juta Semalam35 Bab 35 Akan Berlangsung Lama 36 Bab 36 Memergoki Suami 37 Bab 37 Situasi yang Gila38 Bab 38 Masalah Anak 39 Bab 39 Membangkitkan Sesuatu 40 Bab 40 Kiss Bye 41 Bab 41 Pengalaman Luar Biasa 42 Bab 42 Bertambah Skill 43 Bab 43 Rahasia44 Bab 44 Suara dari Luar Kamar 45 Bab 45 Permulaan46 Bab 46 Sofa sebagai Saksi Bisu 47 Bab 47 Me-time 48 Bab 48 Tak Nampak Asing49 Bab 49 Hitam diatas Putih 50 Bab 50 Sudah Tertakar 51 Bab 51 Satu Hal Menarik 52 Bab 52 Impoten 53 Bab 53 Menikmati Luka54 Bab 54 Sikap Baik 55 Bab 55 Kejutan56 Bab 56 Dalam Mobil Panas 57 Bab 57 Sudah Dimulai58 Bab 58 Malam yang Menegangkan 59 Bab 59 Calon Tunangan 60 Bab 60 Tetap Waras61 Bab 61 Diluar Nalar 62 Bab 62 Dengan Syarat 63 Bab 63 Bekal Masa Depan 64 Bab 64 Tiba-tiba 65 Bab 65 Takdir 66 Bab 66 Terjawab Sudah 67 Bab 67 Balas Jasa68 Bab 68 Ruang Rahasia 69 Bab 69 Menambah Kenikmatan 70 Bab 70 Mengalah 71 Bab 71 Masa Tenang72 Bab 72 Deal!73 Bab 73 Ada Kesempatan 74 Bab 74 Tidak Direncanakan 75 Bab 75 Mengkhawatirkanku76 Bab 76 Tanpa Pengaman 77 Bab 77 Oleh Mataku78 Bab 78 Hari H79 Bab 79 Dua Pesta 80 Bab 80 Izin Menginap81 Bab 81 Bukan yang Kuinginkan 82 Bab 82 Mengemas83 Bab 83 Adegan dalam Kamar Mandi 84 Bab 84 Merasa Terbodohi 85 Bab 85 Lingerie 86 Bab 86 Pembahasan 87 Bab 87 Sebuah Perhatian 88 Bab 88 Seolah Sendiri89 Bab 89 Mencari Solusi90 Bab 90 Bercerita 91 Bab 91 Selagi Ada Kesempatan 92 Bab 92 Tidak Mungkin Hamil 93 Bab 93 Mengambil Hati 94 Bab 94 Mual yang Mengganggu 95 Bab 95 Unsur Ketidaksengajaan 96 Bab 96 Mengetahui Rahasia 97 Bab 97 Kotak Kayu 98 Bab 98 Mengakhiri 99 Bab 99 Rencana Apa 100 Bab 100 Pria Pelampiasan