Terpikat Pesona Tuan Remington
Sarah begitu dekat dengannya. Dua detik kemudian William merasakan tangannya kebas. Tangan yang ternyata menjadi alas tidur untuk kepala gadis itu. William t
ikan kalau hari ini William ada janji temu dengan klien. Dari ponsel, William beralih ke telepon hotel yang ada di atas coffe
rdasarkan pesan yang dikirim oleh sekretarisnya, pukul sembilan dia sudah harus menemui sang klien.
, rompi, dan celana dongker. Dasi dan jas masih tergeletak di atas sofa. Mata William menangkap jas hitam yang dia pakai seha
tas ranjang, bukan sofa seperti terakhir kalinya dirinya masih terjaga. Indra penglihatannya menangkap sosok William yang tengah berdiri membela
ucap William setelah memakai
embar kartu berwarna hitam. Kaki William melangkah mendekati ranjang dan
aru. Jangan pakai dress murahan
n memakainya lagi, mengingat gaun itu berasal dari tempat di mana Sarah dikurung selama beberapa hari. William berbalik arah dan b
n yang kamu mau. Saya
u klien sudah disiapkan oleh sekretarisnya dari jauh-jauh hari. Tepat di depan pintu, sebelum memutar ken
eper untuk cuci pakaian di k
n menghilang da
ebih segar dari sebelumnya. Tidurnya nyenyak sekali malam ini. Mungkin karena pengaruh ranjang hotel yang begitu empuk dan lembut. Sebelum melak
uk pergi membeli pakaian yang disuruh oleh William? Namun, Sarah tidak ingin mengekspos tubuhnya lagi, terutama saat
satu botol utuh dan meminum isinya. Matanya menangkap sebuah buku yang terselip di antara pajangan hotel. Buku menu. Selesai minum dan mengembalikan botol ke dalam kulkas, Sarah mengambil buku itu, men
ang saat mendengar nada sambung dan rasanya seperti berhenti begitu orang di seberang sanapa opera
. "Um ... yah,
ah. Ada yang bi
menu yang akan dipesannya lalu berdeham. "Aku m
operator membalas, "Ada
p Sarah, "aku
ya i
at kalau lawan bicaranya tidak bisa melihatn
elayanan belanja. Pakaian
an tidak terlalu terbuka." Sar
ernah Sarah lihat sebelumnya. Meskipun tidak tahu kisah awalnya, Sarah menikmati tontonan itu. Tak lama bel berbunyi dan Sarah terlonjak bangkit. Sebelum
keranjang baru yang kosong. Lalu Sarah sendirian lagi. Kaki Sarah melangkah ke sofa dan kembali menonton serial film tersebut sampai dua menit kemudian Sa
r-benar menikmati. Sejenak Sarah melupakan segala hal yang terjadi padanya beberapa hari belakangan dan fakta bahwa dirinya bisa menikmati semua ini berkat William. Hanya kopi yang tid
ang pakaian yang diminta Sarah sebelumnya. Dengan cepat Sarah mengambil kartu m
el dan akan dibayar saat nanti Anda che
rah mengangguk dan si p
kukan. Yang bisa Sarah lakukan sekarang hanyalah menonton film atau memesan makanan lagi, tetapi jelas Sarah tidak akan memilih opsi kedu
g sisa acara l