Cinta Diantara
au
pi yang sudah lama tidak Zain l
in. Apa
pa ... Ka
dari Italy sekitar e
yang sudah lama ia obat
itu ketus suara Zain hingga senyuman
idar di
is. "Mau apa kau
ersinggung dengan apa
a tidak boleh aku bert
ninggalkannya, kau sebut dirimu ibu? Asal kamu tau, ibu H
asa marah dengan ap
up, aku disini. Bagaimana bisa kau bilang aku s
san mengejar mimpi mu sebagai seorang kepala koki. Itupun kau lakukan se
an mencoba masuk ke dalam rumah secara paksa.
ai
ni adalah rumah ku, jadi aku hanya
u? Aku berani bersumpah, kau pasti berkata hal yan
u katakan kepada istriku, adalah urusanku. Kau pergilah
intu tepat di
ntu rumah, sampai ia merasa cukup kesakitan akibat tiada
terbangun dari tidurnya, mengejutkan
piri Aisyah yang terlihat masih l
t menahan nyeri akiba
," lirih
penjuru rumah. Dan perlahan kepu
apa i
angkahnya begitu cepat berdiri di depan
ain berhasil mengeluarkan kue pie yang s
u?" Tanya Aisyah yang b
iapkan hidangan kesukaan Aisyah? Bagaimana kalau wanita it
k Aisyah," bu Sukma tertawa kecil melihat ha
Sukma. Jantungnya berdebar kencang dan t
sedikit canggung saat
a yang tinggi, membuat mata kedua
an santai. Kamu bisa menonton tv atau sebagainya." Zain memberi kode tipis unt
Sukma menuntun Aisyah
" Gumam Zain yang harus m
sebuah tikar merah telah terbentang cantik bersama
au kita merajut
hal seperti ini. Membuat pola, menjahit,
mau membuat apa sekiranya hari ini? Jika ada warna yang kuran
Mam
antar kita ke pasar." Ais
ih jarum dan ben
erajut. Apa nak Aisyah
isan, senyuman yang dilihat Bu Sukma sa
ngajari Bu Sukma. Sesekali mereka tertawa karena pola yang tidak sebagus diperkirakan
, Zain justru berdiri mematung menatap Aisyah yang saat ini sedang tertawa lepas. Sejak kemarin, Zain yang melihat se
. Tanpa sadar Zain terus tersenyum lebar menatap Aisyah
itu harus bungkam karena takdir yang buruk? Sisi yang penuh sinar, kenapa harus menghilang dalam gelapnya h
stasi karena tak dapat bersama dengan w
g menyamarkan kebisingan dari makian hatinya. Se
lah kesalahan besar bagi seorang pria. Terleb
nghampiri Rama. "Pria pengecut sepertim
n asal bicara jika ka
menginjak putung rokok yang
semua orang tau itu hal yang buruk." Pria itu menatap Rama yang duduk
u tidak ingin
gannya. "Aku bisa membuat mu kembali ke
rbelalak. "A
pak Zain. Kau meng
pa k
u melakukan ses
*