Cinta Diantara
Ahmad dengan mas kawin cinc
an, Aisyah b
utih yang begitu indah. Hati yang penuh dengan amarah menghasilkan tanga
capan akad, membuat matanya mengeluarkan
nuntut, mengisi keheningan di dalam
g semakin kencang saat suara pintu
sang ibu hanya duduk di
tapi kau bilang.." sang ibu menggenggam tangan anak perempuannya. "Sekarang, keputusan di tangan mu. Sebelum semua terlalu jauh,
erempuannya, di lantai satu mulai terdenga
menghampiri mempelai pria yang m
dak turun?" bisik pri
nginkan. Biarkan dia memutuskan apa yang ia
ah apa yang terjadi di beberapa menit ke depan, tapi sang
bergunjing tentang mempelai wanita yang tid
Sesekali ia memeriksa ponsel yang tak lepas dari
imatnya, wanita yang ia nikahi, melangkah
pertama kali di benak Zain. Tidak ada tanda-tanda pe
Aisyah itu duduk di samping Zain untuk me
yang di jawab gelengan dan
ereka. Foto dengan latar belakang biru sudah terpasang, dan pa
pria dan wanita menghampiri m
ri saat mendengar pr
nyum, gila kerja dan galak ini. Bahkan sikapnya lebih dingin dari kulkas empat
. Kami semua siap mendengarkan keluh kesahnya mba Aisyah." Ujar salah satu wa
g berjaga di kantor? Bagaimana kalau
an pekerjaan. Ibu Aisyah, jika ibu sudah tidak tahan dengannya, da
ndengar guyonan para karyawan
yah terlihat cukup muda dibandi
an tahun." Jawab
pa kau menggodanya, pria tua? Umur kalian
a aku boss kalia
Kalau diluar, kau adalah teman kami. I
nikmati momen penting ini. Akan tetapi, dim
ikahan Aisyah, sang ayah haru
menjadi kesedihan saat abi berbisik kepada Zain
menjadi warna putih. Pemakaman digelar dalam kondisi hujan
di samping Aisyah yang terme
u tinggal disini s
"Aku akan ikut pu
n masih merasa segan untuk menyentuh Aisy
alau aku meminta mu tingga
ini, orang-orang akan berg
pan Aisyah yang tertu
ang, aku tidak akan membiarkan itu terjadi dengan keluarga mu. Jika k
umi saja yang disini bersama ku dan ibu.
h, jika kau ingin menangis maka menangislah. T
k mata Aisyah. "Jika aku menangis, siapa y
mbasahi pipi. "Setidaknya, jangan bersikap kuat di hadapanku. Jika kau ingin marah, marahlah di hadapanku. Jika
mua yang Zain katakan. Air mata sudah sepenuhnya membasahi
n saat ini. Sikapnya yang selalu terbuka akan isi kepalanya, kini harus t
di taman. Mendengar semua isak
ya yang sejak tadi keluar kamar. Bahkan ibu tidak mem
duduk di tepi
oleh sang ibu. "Sekarang pun, ia merasa bahagia atas pernikahan mu. Pengorbanan mu hari ini, tidak akan pe
rapa penting keluarga di atas segala-galanya. Bahkan ia rela mempertaruhkan nyawanya demi melindungi ha
hingga cahayanya masuk ke dalam kamar Zain yan
selamat atas pernikahan mu, tapi apa keluarg
anita itu harapkan dengan mengirim pesan seperti itu? Permintaan maaf? Penj
isyah ikut bersama mu? Apa
i umi yang sang
, biarkan Aisyah disana untuk mene
mbalas kembali p
Aisyah datang. Bagaimanapun, ia mem
apat menduga reaksi Aisyah yang mengetahui siapa dirinya sebenarnya.
Zain memutuskan untuk pergi ke rumah m
ari kantor?" tanya Aisyah yang menatap jalanan
Sudah te
eka. Bahkan radio pun tidak ada yang berani m
sya
ak mereka pergi bersama,
gin aku perkenalkan sa
ikl
u. Jika, setelah kau mengenalnya, kau merasa tidak nyaman, maka kau boleh pe
Ia hanya menatap bingung pria
apa yang akan dik
awab sudah saat Aisyah ti
mat d
*