Fitnah Menjadi Janda
di sini tanpa kehadiranku. Aku akan pergi dari rumah ini. Ambillah semua mil
n kesedihan. Mama adalah wanita yang sangat aku hormati selain ibu, beliau wa
i membesarkannya membuat Mas Haris sangat menyayangi mama. Bahkan aku pun sangat berterima
mu seperti Mama menyayangi Risa dan Haris. Mama mohon jangan benci Mama karena memanggil orang tuamu kemarin, Mama
tentu aku akan dengan senang hati tetap berada di sini, tapi sekarang berbeda, Mas H
tinggal di sini jika tidak ada Mas Haris lagi. Apalagi kalau ada yang khawatir aku akan menguasai h
pada Mama, selama ini aku belum bisa
Mama yang harusnya meminta maaf karena kamu harus
sangat baik padaku. Tolong jangan pernah mengucapkan kata maaf padaku, Ma. Ak
. Tidak salah Haris memilihmu menjadi pendamping
hatiku berat meninggalkan wanita sebaik mama
Aku pamit dulu, Winda sudah terlalu lama menun
hatanmu, Ras. Jangan lupa untuk mengunjungi Mama la
Ma," pamitku sembari meraih tangan Mama
ingaku. Aku buru-buru melepas tangan mama dan melangkah pergi tanpa m
at mobil Winda sudah terparkir di depan rumah. Winda melambaikan tan
elambai tidak sabar padaku. "Ih, Laras cepeta
dia tidak bisa berbicara dengan nada lembut. Sangat berbanding terbalik dengan penampilannya. T
lam mobil karena tidak ma
ku di dalam mobil nungguin kamu," omel
Win. Tadi saat mau keluar
a kepo Winda mulai bangkit lagi. Sela
cerita, yang penting seka
Winda mulai menge
inya. Walau belum lama aku tinggal di sana, su
Mas Haris, aku pun meninggalkan semu
l kan, Win?" tanyaku pada Winda demi mengal
sana masih sangat asri, suasana pedesaan yang kamu inginkan akan k
ar, Win." Dan semoga saja aku bisa dengan
idak memberitahu orang
ereka tidak akan mengijinkanku pergi. Mereka pasti khawatir jika aku tida
ya Ras, kalau mereka mar
jangan cerewet, kamu fokus saja menyetir, tidak usah banyak tanya-
us fokus mengemudi sendirian. Kalau bukan temanku suda
Winda. Dia memang selalu begitu, jadi aku ti
t pusing karena tadi malam aku kembali tidak bisa tidur karena memikirkan Mas Haris.
a tidak mau terus terpuruk seperti ini. Apalagi jika mengingat kesedihan orang tuaku akibat me