Mafia dalam penjara
ri
t kaget saat sedang menikmati
n kesakitan disudut lorong s
kit... Sakiiit
. Jangan l
mbil menangi
ketika itu juga rasa kan
terjadi dan siapa yang m
an temanku yang sedang
ali tidak terganggu den
bisa kuduga, dia hanya berp
bangun!." Kataku sambil m
ekali tidak m
erkali kali pun dia tet
atau pura-pura
aja dia tidak
tempat tidurku untuk mencari tahu
tidak orang yang
an sel ku, yang kayaknya dia juga sedan
ta lihat saja besok atau l
a sedikit cemas tapi dia
tidak akan dapat informasi apa
at berita ini itu kalau
Tidur
...!" Katanya sambil naik lagi k
aran apa yang s
ti yang dibilang teman di sel sebelahku, semuanya pada tidu
ak mengerti den
gan orang-orang di penjara ini, tempat di mana
n itu, mereka lebih memilih untuk tutup mulut,
ng teraniaya, terluka, menderita
ap seolah-olah tida
gannya di perban dan merintih menahan kesakitan
at sekilas lalu segera memalingkan muka dengan
jadi pada diri mereka, dan mereka akan melakukan apapun supaya mereka bisa selamat
alami sekarang, sejak aku mendekam
da beberapa diantara mereka yang menunjukkan r
ikap sabar dan menerima apa yang sudah terjadi s
ng paling tidak kumengerti dengan situ
an, entah itu penyiksaan, kelaparan bahkan sampai pemot
h tidak terjadi sesuatu apapun t
yang paling acuh dan c
n termasuk dengan diriku yan
yang seperti itu, dan itu ku tanyakan berulang-
icara setelah aku meng
u bebas nanti,,,, dan kuharap kau juga
gois, sebuah jawaban yang menggambarkan sifat yang
as dimiliki seseorang walaupun dia hid
g kehidupannya jauh berbeda dibandi
u. dimana kerja sama, solidaritas yang tinggi, serta kejujuran adalah kunci utama dalam seti
na berusaha menahan emosi, aku berta
dang terjadi ditempat ini ?" T
pa apa ! " b
engar kata kata yang k
yang bergemuruh dalam dadaku ini, h
a dia berkata
a ku sendiri. orang orang yang kondisi badannya baik baik saja tiba ti
linglung dan menjadi setengah gila, dan ketika ditanyakan alasannya pihak pihak pengelola pen
bermasalah sebelum dia dipenjar
berkata seperti i
h tidak tert
i teman satu
gan kepalan tanganku, aku suda
a tidak menanggapi emo
mannya yang lembut
uraan, dia melepaskan genggaman tangaku, lalu dia nai
sama dan selalu
argumen. teman satu selku selalu lebih memilih
pi juga sangat mengecewakan, apalagi menyan
aku mendekati teman satu selku i
paling egoi
gapan apa apa darinya, melaink