Melawan Restu
pa! Bi! Bibi!" panggil Fara,
a, tergopoh-gopoh muncul dari dalam rumah
Bu?" s
ya? Ada tamu, Keisha dan te
k. "Baik, Bu." Di
kamu harus selalu berusaha membahagiakan Keisha, karena selama ini, kami pun merawatnya de
dalam, karena menebak pacarnya ak
aya sudah siap untuk menjadi mualaf," jaw
jahnya, tak percaya dengan ke
Iya. Kamu tenang saja, ya? Ini sudah keputus
nang mendengarnya," jawab keka
yang tinggal tak jauh dari sini, bernama Ustaz Abizar. Besok, biar b
Om!" sa
berlanjut. Bas bisa menjawab setiap pertanyaan yang ditanyakan oleh Azka maupun Fara,
engimami Keisha untuk beribadah. Betapa indahnya jika itu bisa terwujud. Setelah Azka pulang dari masjid dan semua sudah salat, Bas
*
ah hari Minggu. Bnas
si!" s
sha sudah siap ser
sjid saja! Persiapkan dirimu
" Bas ters
masjid, karena letaknya y
batin Bas, saat menginjakkan kak
gamis panjang serta hijab, menempatkan diri agak jauh dari mereka. Tak lama kemudi
lam lelaki berpakaian s
ungkin pendamping atau santrinya. Sem
n dengan Bas dan Azka. Beliau memberikan s
Saudara Baskara?"
k," sahut
ilaaha illaalla
laaha illallaah.
elesai dan Bas lancar menirukannya. Setelah itu, Bas mengul
merasa senang, terharu sekaligus bersyuk
tangan. "Alhamdulillah. Selamat, Anda
u menjabat dan mencium tangan
. "Semoga Allah meridai ke-Islaman
kan air mata, masih belum perca
isha saling
ing, Ma," k
ekaligus bersyukur. Akhirnya, Ba
setelah itu menutup rangkaian acara. Semua orang m
dah agama, meskipun nanti pasti ada tantangan dari kel
Saya siap dengan semua konsekuensin
berjalan di belakang,
"O, ya? Terus, bagaiman
. Dengan kata lain, saya sudah lama mandiri secara finansial, tidak bergantung pada A
nggu salat berjamaah di sini. Lakukan karena Allah, bukan hanya untuk mendapatkan Keisha semata. Om p
a bulan yang lalu sudah mempelajarinya. Kalau salat, sudah tahu
l belajar, tetapi tetap harus salat
aAllaa
mah Papanya Keisha
ap Fara, memandang ke arah motor Bas yang
senyum-senyum, meli
wajah Bas, sepertinya dia calo
uk. "Ya, muda
a masih berbinar-binar mengingat s
ejak dari masjid tadi, berbaring di kasu
na dia udah masuk Islam lagi. Calon i
ihat, kan, Papamu keren banget? Berani jadi mualaf. Semoga bisa segera menikahi
bunyi notifikasi pesan masuk di ponselnya. Hatinya tambah
Kan, dalam Islam, saat kita berdua khilaf malam itu, berarti kita udah
ntak membuat Kei
ergumam, "Apa-apaan, sih, Bas! Kayak gini tanyanya s