Sebatas Teman Ranjang
umahmu?" t
jung
ada pintu gerbang yang tinggi, melainkan hanya ada pagar kayu di setiap
ung. Felix lebih dulu turun dari
ya, Felix meminta Vivian untuk merangkul pundaknya
ak. Cleve datang menghampiri dan dengan cepat men
ung saja dia langsung mendaratkan telapak tangan pada
tuh kekasihku!" salah Clev
k lagi. wajah itu terlihat mengeratkan gigi
rah-marah," desah Vivi
watir hampir saja maju untuk membantu, tapi Cleve lebih dulu memberi ta
Apa yang sakit
terkil
ng. Ayo k
menga
lix seperti nyamuk di sini. Rasa kesal juga muncul
ix mengulurkan ke arah Vivi
ngg
ya dengan sigap menangkap kunci
bawa m
ke
g di ruang tengah langsung berdiri begitu melihat keadaan Vivian. Sek
a, Sayang?"
at memerah," t
terkil
es." Cleve beranjak dan be
dengan wajah khawatir. "Seb
mpresnya saja. Nanti juga aku bi
u ya
menga
ulai mengompres dengan perlahan. Ayah ibu yang melihat calon menantunya begitu perhatian. Terlihat senyum-senyum penuh kebangggaan. Sayangnya, hal
sakit?" t
ntah kenapa Vivian malas berada di sini. Dia ingin
e kamar. A
p seperti berbicara dengan
ve kan masih di sini.
n ini, Bu. Pekerja
ap
pa-apa, Bibi. Biarkan Cleve istirahat
benar-benar hancur. Meski begitu, untuk saat ini Vivian masih memilih diam saja. Semua sudah dib
kamu, Steve. Tapi kenapa ka
kinya yang nyeri. Setelah Cleve pulang, Vivian tidak lagi bicara dengan kedua orang tuanya.
*
au berangkat?
incang. "Tentu saja. Aku banyak kerjaan hari in
i kamu ma
toh sudah mend
kalau mobil dia tidak ada di rumah. Se
ku tidak di rumah. tidak mungkin aku ke l
pi untuk berjalan jauh tentu saja belum mampu. Namun, kalau berdiam diri di si
a aku jal
skipun pincang. Dia berjalan dengan satu kaki tersere
memang dia sedang fokus dengan kakinya supaya tetap bisa berjalan. Sementara mobil hitam
! T
belakang dan menyadari kalau itu mobil miliknya. Sekarang, s
juga. "Kakimu sedang sakit, bisa-bis
gan nada bicara Felix yang tinggi. Wajah yang biasanya
u kamu terjatuh
tuk memasangkan sabuk pengaman. Ini sangat dekat. Vivian bisa dengan jelas menghirup aroma wangi pada tubuh Felix. Wanginya tidak mencolok meskip
ga Vivian mengalihkan pandangan. Dia berdehem lalu meminta Felix
kalau tadi aku tidak menjemput kamu
tangan. "Heh! Tidak bisakah kamu diam? Kamu
eberapa detik. Dia akhirnya menatap l
an meletakkan mobil di parkiran kantor karena memang jarak dengan hunian Felix sangat
di sampingmu ini bukan pria baik-baik. Dia
*