Sebatas Teman Ranjang
ang menampakkan orang-orang yang berhalu lalang. Ada yang berlari sambil menutup kepala atas dengan ses
menunggu angkutan umum. Vivian yang sudah setengah basah, masih duduk sambil m
at, itu artinya Vivian dan yang lain masih harus
! D
jatuhkan ponselnya yan
o, Bu. A
ana k
i halte.
bu obat sa
ekat ke jalan. Dia menoleh ke arah kiri dan ter
elikan. Sudah dulu ya,
k masuk ke dalam mobil. Namun, di saat satu kakinya hendak naik p
ng sopir juga sampai meninggikan pandangan menunggu Vivian yang tidak kunjung
tidak sa
"Mau naik atau tidak? y
ma sekali tidak mengucapkan apapun, Vivian menurunkan satu kakinya, lalu berjalan meninggalkan bus yang m
a semakin basah. Memang sudah tidak hujan deras seperti tadi, tetapi
a mereka?"
akang tidak terlalu jelas terlihat itu siapa, tapi tadi Vivian jelas sekali bisa me
tengah merokok, ada pula yang tengah bercumbu dan tentunya ada pemandangan lain yang sam
arena waktu itu dia banyak kerjaan di tempat kerjanya. Karena takut datang te
mereka
hendak naik tangga, Vivian sudah menghubungi salah satu dari mereka melalui ponseln
as rangkulan lalu merogoh pons
rnama Hannah. Hannah tampak menaikkan kedua alis dan membuka mulut tanpa bersuara.
a hijau, Cleve berdehem dan mengatu
ayang. A
di m
ku sedang di
melihat dua orang di depan anak tangga itu, se
ya aku mau mengajak k
u, ya? Tap
atu telapak tangan bergerak meminta bantuan su
i ke
galkan rumah sekarang. ayahku memintaku
rasa seperti tertusuk-tusuk sekarang. telapak tangannya
etap di rumah saja,"
u janji lain kali akan mengajakmu jalan. Oh
ersera
u
engan panggilan yang sudah berakhir. Wajah itu terlihat cemas dan merasa bersalah seka
mu?" cibir Hannah. "
ve menggeleng. "
n melangkahkan kaki menaiki tangga le
dia itu tunanganku. Keluarga sud
al
sudah mengert
us memahami kamu? Aku j
n mendorongnya sampai membentur dinding. Wajahnya tampak
apnya dalam-dalam. "Kamu tahu aku sangat mencintai kamu
an hati sang kekasih. Dia mengusap wajah Hanna dengan lembut,
ersenang-senang denganmu. J
sekarang. dia mendaratkan telapak tangan di mantel yang sedikit basah terkena hujan di luar, lalu perlahan jemar
ah meracau tidak jelas. Desahan yang mereka hasilkan, melupakan seorang Wanita cantik yang sekarang sudah berlari di bawah gerimi
eka melakukan itu di b
rdua lakukan di dalam apartemen itu. melihat mereka saling mer
*