Gadis Tanpa Ayah
melihat geng remaja, yang menuju ke a
situ, gue habisin!" ujar jafar, r
orang, hah!" Suci berdiri di depan pintu dengan matan
wa bambu gitu!"
itin Cece." Jafar tertunduk tidak beran
yakitin Cece? Hah! jawab!" Sorot mata Suci nyalang menatap Jafar yang menunduk, m
unya niat baik dia tidak aka
kamu menyelesaikan masalah dengan masalah! Bukan hanya buat Jafar tapi buat kamu, kamu, dan
am diri kalian. Apapun masalahnya dan situasinya cobalah melihat dari sudut pandang yang positi
iar cap sampah masyrakat yang sudah melekat pada diri kalian bisa dihilangkan." Gadis itu meng
g sejak tadi ditahan, jebol. Bulir-bulir bening itu b
lik tanpa malu menangis tersedu-sedu, menyaksikan orang yang begitu berjasa bagi
kecewa terhadap anaknya, mereka tidak tahu
takdirkan terlahir sebagai anak-anak yang ter
reka dengan sapu ketika mereka salah, merindukan benta
ng terlelap dibawa selimut hangat, sementara mereka
mencintai, bagaimana cara mereka berbicara lembut, kar
mereka tidak pernah mengecap apa itu ma
ornya yang tadi diletakkan di atas meja,
uci yang dengan tergesa-
ninggalkan bercak merah, entah pada siapa dia harus marah, pada
dua motor mereka berboncengan berniat menyusul Suci. Mereka kuatir kar
-tiba berhenti, pandangannya mengabur karen
awan-kawannya berhenti menjaga jarak dari
nghirup napas dalam-dalam lalu dihempaskan dengan kasar. Seperti orang yang sesak napas Suci mengulanginya lagi. Sam
ga dadanya demi menyaksikan Suci yang masih menangis karena mereka. Tanpa ekspresi air mat
baru kali ini Jafar
Sebuah rasa yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Rudy yang sebatang ka
ujar Jafar dengan tawanya yang sumbang, sambil
arena kita tidak pernah
a berjanji untuk lebih baik, harus bisa menghilangkan cap sampah masyarakat yang terlebel di dahi
mi akan berubah demi Ce
a mampu mengubah karakter yang telah te
yang manangisi Rudy dan teman-temannya mungkin ti
*
i terbangun. Jam di dinding menunjukan pukul 8 m
28 tahun yang telah menjalin hubungan dengan Suci selama dua tahun. Memindai pe
Ade telpon." Aris membawa Suci dalam dekapannya
ng, Cece tau Abang
rkoba. Informan abang ketahuan,
k-baik sa
karena ada orang y
t. Suci menggelengkan kepalanya. Lalu men
ruhan J
kang Badri ... nggak jelas juga kadang baik, kadang jahat. Tadi memang anak-a
lum kapok juga tu si
ut nanti adek di apa-apain. Nanti sa
an masih banyak, tuh kamar Cece sudah sempit." Ar
juga yang mau
akan temani
di lengket semua nih. Tadi langsung kesini karena lihat panggilan Adek. B
a acem-acemnya gitu," canda Suci s
i sini aja ban
meredup, ketika melihat Suci tersenyum menahan tawanya. Perubahan
-maunya." Suci
ang
ng pulang, ma
an hangat. Gadis tegar itu jika bersama Aris menjadi manja, Ia menyandar
banget sama
ah y