icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Larisa

Bab 5 Bagian 4

Jumlah Kata:1065    |    Dirilis Pada: 03/10/2023

mbicaraan tadi. Hal itu tidak bisa Larisa abaikan begitu saja. Sekarang Larisa sudah berumur dua puluh tahun,

ari adik Revan. Tamara bilang, Adik Revan sudah tidak bisa

dnya, Revan jelas tahu kalau adiknya memang sudah tidak bisa ditolong lagi. Anehnya, ha

irannya kacau. Dua koper besar di samping ranjang, kini mengalihkan perhatian Larisa.

ingat waktu pertama datang ke rumah ini

uh membuat Larisa jarang bicara atau coba bermanja dengannya lagi. Toh meski

dian menepuk pahanya lalu berdiri.

i ini Larisa masuk siang seperti biasanya, asal persiapan sudah b

ya Tamara saat berpap

ir merosot dari lengannya lantas menganggu

erhenti kerja saj

Nggak, Ma. Aku masih belu

sud kamu. Ya, sudah, kamu hati-hati. Mama akan

nya. Semenjak tinggal, mereka begitu menyayangi Larisa seperti anak kandungnya s

a menit lagi. Baru saja Larisa duduk, ponsel yang berada di dalam tas berderi

isa berkerut saat mendapati n

wab. Hingga bus datang, Larisa masih tidak menggubris dan memi

ng. Baru saja menemukan jok dan hampir duduk, ponselnya bergetar tanpa suara. Getaran itu tid

uan, kemudian kembali merogoh ponse

sing yang tadi sempat memanggil. Kali ini bukan panggil

ka pesan tersebut d

*

nya. Harusnya Larisa tidak perlu menanggapi

rang wanita berbadan sintal dan seksi. Terlihat jelas, paka

kan datang," kata Jul

ya di kursi kosong di sebelahnya. "Ad

tap Larisa dengan tatapan benci sementara jarinya s

sama Revan?" tanya Julia. "K

angguk sant

n jemarinya di atas gelas. "Apa kamu nggak punya harga di

eja dan melipatnya dengan pelan. "Yang n

negak dan tertegun sesaat. "Apa

ng ingin menindasnya. Adu kekuatan bahkan mungkin akan

ana jari tekunjuknya terlihat mengetuk-ngetuk meja pelan. "Dengar, aku ng

mengacung ke arah wajah Larisa. "Harusnya

aku is

au

angan sudah turun, Julia berdehem kemudian bicara lagi, "Aku nggak pedul

r

gunjung sempat menatap aneh. Ketika Julia sudah melenggak perg

menangkup wajah dengan kedua tangan yang bersiku di atas meja. Kemud

drt

terus berjalan menyusuri trotoar, L

ada apa?"

nggak

k. Ia sempat menendang kerikil kecil hi

uti hari in

nap

ang saat melihat sosok tak asing berdiri tidak jauh dari had

ggam ponsel dengan erat. Pria yang berdiri di

ada di sin

atapannya begitu menyala sepe

ini?" tanyanya den

tu tangan lagi yang memegang selempang tas. "Aku,

on kamu. Kenapa n

apa gugup dan gemetaran kedua tangan mungilnya itu. Ketika layar ponsel

. ini mungk

evan menarik tangan Larisa dan menyeret

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka