icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Larisa

Bab 2 Bagian 1

Jumlah Kata:1008    |    Dirilis Pada: 03/10/2023

a

cukupi dan tidak ada sedikit pun yang kurang menyangkut kebutuhan sehari-hati. Pras

rasa masih sebagai orang asing untuk sosok pria yang tak lain adalah putra tunggal Pras dan Tamara. Pria

sih sama saja. Bisa dibilang, Revan seperti b

pundak Larisa yang sedang ter

kaget," ucap Larisa

s yang berisi setengah minuman dingin di sana. Di belak

in kamu lagi?

ggeleng. "Enggak kok, Ma. Aku hany

ang sedang merindukan orang tuanya, tapi yang sedang ada dalam otaknya saat ini

nnya itu. Tatapan sendunya itu di balas oleh Larisa. "Mama tahu kamu pasti l

sa bisa menaklukkan sosok Revan yang dingin dan acuh. Jika sikap dingin bisa sedikit dikendalikan, tidak

tanya Larisa setelah beberapa menit termenu

isa. "Mama nggak suka sama wanita itu. Dia bukan wan

Ma. Apa nggak keterlaluan

a mungkin keterlaluan. Sudah waktunya untuk

anya tidak memberi alasan apa pun selain karena mereka tidak merestui hubungan Revan dan sang ke

yang menempel pada dinding. Terdengar juga ia menghela napas

mun?" Roy menegur

risa mengabaikan pertanyaan itu

nya. "Kamu sudah makan

depan karena pembeli masih begitu banyak meski hari se

sa dari balik dinding kaca. "Aku masih nggak ngerti kenapa kamu

ng sudah kewalahan melayani par

mpan berisi potongan kue coklat

. "Ini untuk mej

ikir untuk bermalam di sini meskipun tak ada kasur yang empuk seperti di rumah.

eorang wanita membungkuk di depan eta

g dipesan itu kemudian meletakk

a?" tany

bertemu tatap dengan wanita cantik di hadapannya. Wa

h pada Larisa. "Kerja di sini?" Wanita itu kini t

a. Dia harus profesional melayani pem

Larisa seraya memasukkan kardus be

satu ujung bibirnya terangkat. "Pa

di beli, silakan ke luar," kata Larisa denga

aku?" pelot

, tapi kita sedang banyak pembeli. Coba lihat

al. Dia sampai melempar uang di atas etalase dengan kasar. S

k Roy yang sudah bera

Dia hanya terfokus pada pesanan p

sama wanita seperti itu. Angkuh dan

edip cepat. "Nggak usah ngomong

mbil memasang wajah manyun. Dia sampai menutup pin

apa, sih?

a?" salak Julia. Saking kesalnya, Julia meletakkan kue

d kamu?" tany

i Revan. "Oh, atau kamu berniat mengajakku

evan memilih melengos dan melajukan

di bener kamu memang seng

rdebat nggak penting kaya gini. Lam

lang apa? Males? Hei! Aku ini pacar kamu

is kalimat itu dan m

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka