icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
SALAH DIDIKAN: TERJERAT LEMBAH KELAM

SALAH DIDIKAN: TERJERAT LEMBAH KELAM

icon

Bab 1 Keputusan Cerai

Jumlah Kata:1008    |    Dirilis Pada: 27/09/2023

tidak pernah sudi! Dasar kamu tukang selingkuh!" teriak Nyonya Lisda kepada suaminya."Hei ... Lisda sialan! Kamu pikir aku tidak tahu dengan apa yang telah kamu lakukan selama ini? Ka

emua pertengkaran ayah dan ibunya.Gadis itu terlihat mengepalkan tangannya menahan gejolak kemarahan yang semakin menyala dari dalam tubuhnya.Jihan ingat betul saat dirinya masih berusia delapan tahun, ayahnya pernah membawanya ke tempat markas judinya bersama teman-temannya. Jihan sangat ingat, waktu itu dia sedang sakit demam. Namun ibu kandungnya, Nyonya Lisda sedang liburan ke luar kota bersama para gen

ghampiri putrinya lalu menjambak rambutnya dengan keras."Tadi kepala sekolah, menghubungi Mama. Uang jajan teman-temanmu hilang tiba-tiba dari tas mereka, saat jam pelajaran olah raga. Kamu dicurigai sebagai dalang dari hilangnya harta benda teman-temanmu! Ayo jujur! Kamu kan yang melakukannya?" teriak Nyonya Lisda sambil makin menarik rambut putri kandungnya."Sakit, Ma!" jerit Jihan mulai histeris. Karena sang ibu semakin menarik rambut Jihan dengan keras. "Biarin kamu merasakan sakit! Semua tak sebanding dengan kelakuanmu yang suka mencuri!" teriak sang ibu.Jihan diam dan tidak berkata apa pun. Dia memang memiliki kebiasaan buruk suka mencuri barang milik orang lain. Hal itu sudah sejak dari kecil dirinya lakukan. Setelah mencuri dan mengambil barang orang lain secara diam-diam. Jihan sangat senang dan bahagia.Sepertinya gadis ini mengidap satu kelainan penyakit psikologi yaitu kleptomania. "Pantas saja Papa selalu kehilangan uang di dompet! Ternyata kamu pencurinya! Plak!" Satu tamparan keras mulai mendapat di pipi Jihan. Membuat kepalanya tiba-tiba menjadi pusing. Belum lagi ibunya yang terus saja menjambak rambutnya dari tadi."Hei, Raksa! Jangan asal main tampar saja, kamu! Periksa tasnya!" perintah sang istri."Kenapa bukan kamu yang memeriksanya sendiri?" ketus sang suami."Kamu tidak lihat apa? Aku sedang sibuk sekarang?" sahut Nyonya Lisda sambil menajamkan matanya."Baiklah! Aku akan memeriksanya sendiri!" Lalu Tuan Raksa menarik paksa tas Jihan dari pundaknya. Sang ayah lalu mengeluarkan semua isi tas Jihan dari dalam tasnya, semua berserakan di bawah lantai. Berbagai macam barang-barang hasil curian putri mereka terpampang nyata di depan kedua orang tuanya. Ada banyak lembaran uang rupiah, jam tangan bermerek, kotak pensil, jepitan rambut mahal. Semuanya lengkap.

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Keputusan Cerai 2 Bab 2 Ternyata Keturunan Pencuri 3 Bab 3 Dasar Pencuri Ulung 4 Bab 4 Bagai Parfum Isi Ulang, Wangi Tapi Palsu5 Bab 5 Membeli Pertemanan Palsu6 Bab 6 Menjual Perhiasan Hasil Curian7 Bab 7 Kepergok Mencuri8 Bab 8 Sikap Pura-pura Jihan9 Bab 9 Permainan Jihan10 Bab 10 Berubah Cuek11 Bab 11 Sikap Kasar Dari Jihan12 Bab 12 Bertemu Teman Palsu 13 Bab 13 Terjerat Pesona Jihan14 Bab 14 Kelicikan Jihan 15 Bab 15 Edisi Jalan-jalan 16 Bab 16 Masih Bermain Panas 17 Bab 17 Dituduh Mencuri 18 Bab 18 Tante Nini Telah Pergi Selamanya19 Bab 19 Sedih Karena Kehilangan 20 Bab 20 Merasa Diperbudak 21 Bab 21 Ternyata Palsu22 Bab 22 Rencana Licik Hendra23 Bab 23 Merenggut Kesucian Jihan 24 Bab 24 Ingin Balas Dendam 25 Bab 25 Jahatnya Tante Irawati 26 Bab 26 Mencuri Perhiasan Tante Irawati 27 Bab 27 Tidak Merasakan Kesakitan 28 Bab 28 Perhiasan Tante Irawati Hilang 29 Bab 29 Penyesalan Terdalam 30 Bab 30 Kelakuan Jahat Jihan 31 Bab 31 Kesedihan Paman Kumar 32 Bab 32 Bersedia Mencari Jihan 33 Bab 33 Bermain Panas Di Sebuah Vila 34 Bab 34 Kejutan Dari Ilham35 Bab 35 Ilham Menghilang 36 Bab 36 Mencari Mangsa Baru37 Bab 37 Merayu Dulah 38 Bab 38 Taktik Menjerat Dulah39 Bab 39 Ternyata Saling Merindukan 40 Bab 40 Menguras Harta Dulah41 Bab 41 Sandiwara Jihan 42 Bab 42 Berhasil Menghajar Hendra 43 Bab 43 Hendra Masuk Rumah Sakit 44 Bab 44 Bertemu Haikal45 Bab 45 Rencana Ke Bandung46 Bab 46 Niat Licik Haikal47 Bab 47 Terbawa Hasrat48 Bab 48 Karma Itu Nyata49 Bab 49 Kamu Berhak Bahagia