SALAH DIDIKAN: TERJERAT LEMBAH KELAM
kesalahan kedua orang tuanya."Jihan, kamu itu hanya anak haram! Mama tidak pernah sudi mengand
na saya tahu, Maid! Tinggalkan saja dia sendiri di rumah ini! Atau titip dirinya di panti asuhan! Sudah-sudah, saya tidak mau tahu lagi tentang Jihan! Anak tak tahu diri! Tahunya cuma mempermalukan kami sebagai orang tuanya!" Setelah berkata seperti itu, Tuan Raksa pun meninggalkan rumah mewah itu.Jihan memandang kepergian ayahnya dengan hati yang sangat terluka. Dia tak menyangka jika akhirnya kedua orang tuanya meninggalkannya juga."Nona Jihan, sabar ya ... Non?" Hanya kata-kata itu yang dapat Maid Ningsih katakan untuk menghibur anak majikannya.Jihan bangkit dari duduknya dengan dibantu oleh Maid Ningsih."Anda tidak perlu membantu saya, Maid. Saya bisa sendiri," tuturnya."Apakah benar begitu, Nona?""Ya ... Maid. Anda ke dapur saja. Masaklah sesuatu aku sangat lapar," tukasnya sambil memegangi perutnya."Baiklah, Nona. Saya tinggal ke dapur dulu," pamit Maid Ningsih.Sepeninggal Maid Ningsih ke dapur. Jihan mulai berpikir dari mana dirinya mendapatkan uang untuk bertahan hidup.Gadis itu telah memutuskan untuk tidak lagi masuk ke sekolah mulai esok hari. Jihan takut menghadapi aduan dari teman-temannya karena dirinya yang telah mencuri barang-barang berharga mereka. Bahkan Jihan juga mencuri uang saku mereka.Uang yang dicuri oleh Jihan telah habis dia pakai untuk foya-foya. Gadia itu lalu merogoh saku bajunya."Sial! Uangku tinggal tersisa lima ribu rupiah! Ini tidak bisa dibiarkan! Aku harus mencari cara untuk mendapatkan uang lagi!" seru Jihan jahat dari dalam hatinya.Gadis itu mulai berjalan mondar-mandir di dalam rumahnya. Dia melihat-lihat barang-barang yang dapat dijual di rumahnya. Namun tidak ada satu pun barang berharga yang dirinya temukan di sana.Lalu Jihan melihat jika kamar Maid Ningsih yang pintunya telah terbuka. Sekilas terbit senyum misterius dari sudut bibirnya. Gadis itu pun dengan santainya mulai masuk ke dalam kamar.Jihan segera melangkah menuju lemari Maid Ningsih. Dengan sangat rapi dan terlihat lihai, Jihan mulai memeriksa setiap sudut di dalam lemari itu.Senyumnya semakin lebar saat Jihan menemukan beberapa perhiasan milik Maid Ningsih.Dia segera memindahkan semua perhiasan itu di