Tuan Mafia dan Gadis Desa
ah sepi. Dia pernah membaca koran dan beberapa majalah tentang kehidupan perkotaan namun ini diluar ekspektasinya. Bahkan pakaian yang dikenakannya jauh berbeda dengan para
gkungan perkotaan, Mika," ujar Deby yang
Hari sudah larut dan mereka berdua masih berj
a mengangguk dan mengeluarkan sebuah kantong berwarna abu-abu.
ka menginap malam ini. "Kita istirahat sebentar di sana," ujar Deby sembari menunjuk pada sebuah bangku panja
ika membasuh keringatnya dan terus mengamati bangunan dan taman ya
dan menatap lekat wajah adiknya. "Berapa
dari kakek. Kalau uang tabu
Mika. Sudah lama ia bekerja di kota ini namun belum bisa mengum
gen mandi juga." Mika tersenyum sena
aku. Aku harus memb
t, "sampai di penginapan b
membuang tatapannya ke
belajar tentang kejahatan dan penipuan di kota besar. Kedua kakak beradik itu kembali menapaki trotoar dan berj
tar. Ada pohon tabebuya yang sedang mekar. Mahkota kuning tabebuya berjatuhan di ta
ini. Jika sudah dapat kerja kita b
ebenaran tentang ibunya semakin kuat. "Pagi aku
bisa membantumu." Mika terkejut dengan ucapan Deby. Ia ingin menyanggah kalim
uarkan uangmu." Deby mengangkat tangan kan
melihat adiknya masih menyimpan uang di dalam amplop. Entah ada berapa amplop yang dib
pan kita patungan b
mereka perbincangkan, Mika hanya berdiri dan melihat dari jauh. Tidak lama kemudian Deby kembali sembar
kan Deby hanyalah dirinya sendiri. Tidak ingin berdebat, Mika hanya bisa mene
kamu mas
a mengerutkan keningnya d
menyerahkan lembaran kertas pada mereka. Setelah itu mereka
ar untuk memastikan bahwa kamar yang mereka tempati aman. Se
dulu,
H
k diketahuinya jika Deby terus memantau geraknya. Sesekali matanya menyipit
t aku akan membawamu ke sana." Deby menghembuskan napas kesal karena tida
k, k
*
ya dihiasi dengan kemewahan yang tersembunyi dalam bayang-bayang kejahatan. Dinding-dindingnya terbuat dari batu bata tua yang mengekspresikan aura usia dan kekuatan, sementara lampu-lampu gant
..to
kil ketua Reposay sekaligus sahabatnya. Namun derap langkah kali ini berbeda membuat Luke mengernyit dan melirik ke kanan. Di sana ter
bali, Tua
Leon berjubah hitam, wajahnya terdapat bekas luka di bawah rahang kanan me
ugas menyelidiki keberadaan wanita yang disekap bersama Luke di hutan Ballad.
ang yang kontras dengan suasana yang ada. Pada saat seperti ini, Leon tahu segala sesuatu dalam ruangan ini
lihkan topik pembicaraan. Pertanyaannya memotong k
atupkan kedua bibirnya. Hal itu membuat Luke mengarahkan ekor matanya pada pemuda itu. "Leo
kamu
ngalaman dalam dunia gelap namun lemah dalam percintaan. Bahkan beberap
n baru saja kembali. Namun ia membutuhkan pe
rinya." Leon terlihat bersemangat. Namun raut senangnya
ngin itu tidak mencari kekasih. Namun satu hal yang diketahui Leon, kakak lelakinya