Tuan Mafia dan Gadis Desa
besar dengan blouse bercorak bunga. Setelah selesai menyiapkan makan malam, ia mendapat pesan dari Deby untuk datang ke tempat kerja. Aw
ta itu sembari menguncir rambutnya asal. Setelah mengambil totebag pe
oleh penggunanya. "Naik ojek saja." Tidak jauh dari tempat pemberhentiannya, Mika melihat segerombolan pria dengan pakaian sama. Di bagian punggung jaket para pria itu t
tanya
. Kernyitan muncul di dahinya, "apakah ojek di s
uah benda segi empat denga layar dalam keadaan menyala. M
membaca alamat yang dituju, pria itu menoleh dan menatap lekat waj
ia tidak memedulikannya. "Bisa berangkat sekarang, Om?" tanya M
ntuk keselam
ia itu, ia akhirnya tahu bagaimana cara memakainya. "Makasih, Om," ujarnya polo
ai. Mata Mika menyipit setelah melihat pakaian yang dikenakan para wanita. "A
g mengantarnya. "Setiap orang yang masuk ke
n helm pada pria itu. Jawabannya membuat tukang ojek bingung n
i hidung belang." Setelah memperingatkan Mik
h salah satu penyakit hidung?" Mika memonyon
tat selutut. Wajahnya dipenuhi riasan. Belum lagi teli
apa banyak sekali wanita menyiksa dirinya
an ikut
Mika karena tidak
ine, tema
memerintahkan seseorang untuk menjemputnya. Namun dahinya kembali
kerja jalan masuknya lewat sini." Wanita itu menunjukkan sebuah loron
dan berteriak. Namun suaranya tidak berhasil keluar karena sudah terlebih dahulu ditutup oleh kain putih denga
ijual oleh ka
*
musik dan cahaya berwarna-warni mengisi di udara serta para penikmat musik dan dunia malam menari mengikuti irama musik. Diantara kerumunan yang berdansa dan bersenang-senang, ada tiga orang pria duduk di sud
ggol lengan Mark sembari mengarahkan tatapannya
Mark mengarahkan eko
akan luluh?" bisik
saja
ni kedua lelaki itu menghampiri seorang wanita yang sedang mengenggak segelas vodka. Gera
kirinya. Sedangkan Mark tersenyum sinis sembar
odka yang telah kosong. Tidak lama kemudian ia mengarahkan gelas kosong itu pada Leon agar segera d
buah kursi dan merebahkan bokongnya di sana. Mendapat kepercayaan dari Mark
memulai aksinya. "Apakah kamu melihat pria yang
aura yang tidak diperlihatkan sebelumnya. Lelaki yang dilihatnya kini mengenakan jas hitam yang m
g wajahnya cantik dan mampu mengelabui tiap pria yang hanya memandang fisik saja. Namun tidak berlaku baginya. Bagi Leon, memilih wanita s
a. Jawabannya membuat Mark hampir kesedak minumannya sendiri. Leon menyipitkan matanya sembari
AN
rang langsung tertunduk dan sebagian lagi memilih pura-pura tidak mendengarnya. Meja di hadapan Luke kini berakhir di dinding. Beberapa gelas dan b
emarahan singa." Mark berdecak kesal dan men
s matanya. "Dia menyetujuinya, jadi
lagi di sisi wanita itu. Kini bahkan sosok lelaki dingi
tinya
berontak tidak pernah habis, bahkan terdengar sampai toilet pria. Tidak lama kemudian terdengar perkel
iri menghadap ke sebuah menara yang berdiri tegak di tengah kota. Lampunya membias ke sekitarnya sehingga menampilkan pemandangan y
ar negeri. Dimanapun ia berada dan menarik napas disitulah bahaya menghampiri. Dahi lelaki itu mengernyit, tangan yang semula berada di dalam saku celana kini perlahan keluar. Dalam satu gerakan, dirinya su
ma i