icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Tuan Mafia dan Gadis Desa

Bab 6 Saya Manusia Tuan

Jumlah Kata:1315    |    Dirilis Pada: 25/09/2023

rai putih bergerak ke sana kemari akibat angin yang berhembus melalui celah jendela. Dulu, ma

dalam jurang terdalam sehingga sulit untuk bangkit. Sejak peristiwa di San Club, ia menjadi wanita pendiam dan penurut. Menjadi trauma ketika tubuhnya disakiti, dibentak dan dipaksa melakukan ha

ebuah kamar mewah dan elegan. Namun baginya merupakan penjara bagi pikirannya sendi

ubuhnya menegang, bersiaga akan kepahitan apa lagi yang akan dialaminya. Tiba-tiba pintu kamar terbuka. Di ambang pintu, seorang pria mengenakan jas

o, M

n kakinya di dalam kamar, suhu seketika turun dan memberikan hawa dingin pada jiwa pedih seorang wanita yang me

agaimana kamu

natap lekat wajah Mika. "Jangan b

gi Mika. Ia tidak tahu mengapa aura pria ini berbeda dengan lelaki l

a mengatakan saya bodoh. Apakah kita berdua begitu dekat sehingga Anda berk

p wajahnya. Namun, wanita di depannya kini benar-benar di luar ekspektasi. Bahk

tkan tatapan dingin dan tak terbaca, Mika seketika mengatupkan bibirn

tuannya?" Luke memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana. Dalam pandangannya, ta

Bahkan suara yang dilontarkan sedikit bergetar. Sudah terbiasa menahan tangis, hingga dalam keadaan bahaya pun Mika tidak berani mengeluarkan air matan

n pemikiran Mika. "Bukan keputusanmu bag

n tahu kalau saya dari desa. Apa

ga, buaya dan beruang. Seper

elumnya dari lelaki ini ternyata aura pembunuh. Tidak disadarinya jika semua gerak-

da benar-benar menjadikanku makanan bagi hewan-hewan itu?" Mika mencoba peruntungann

putih sehigga cahaya matahari yang tenang masuk ke dalam kamar itu. Baru diketah

k menjawab dengan perkataan melainkan sebuah pukulan yang mengarah pada dinding tepat di samping t

yang begitu dekat, ia tidak dapat merasakan detak jantung wanita itu. Bagi k

terdengar lebih dingin dari sebelumnya.

ata namun air matanya sungguh jual mahal. "Sa-saya B

am dan bagi siapa saja yang menatapnya tentu tidak mem

sedang menahan amarah. Daripada menjawab pertanyaan dan tidak sesuai d

uke berdiri dan memandang halaman belakang Devil Cav

an?" Mika benar-benar tidak mengerti ke mana

san dan menghembuskan napasnya pelan. Sepertinya har

ita bernama Deby?" Luke melir

hasnya, Tuan. Dia berani menjualku ke tempat gemerlap itu. Bahkan saya dijadikan barang lelang. Dia memang

lelaki itu. Dia tidak mengetahui jika wanita yang perna

KU LAGI." Mika berkata dengan penuh penekanan. Lu

haya Mika, membuat ia lebih hati-hati dalam mengutarakan pertanyaan dan menunjukkan amarahnya. Lebih sulit meng

ya sering berbu

e sekeliling kamar. Tidak lama kemudian ia berjalan menuju meja rias dan menarik sebuah kursi.

ri menunjuk pada bekas luka di kaki kan

kinya. "Kata kakek, luka ini akibat tertancap kayu di

k berbohong. Namun bekas luka di kaki Mika merupakan bekas ba

mah tua di hutan Ballad?" tanya Luke

l dalam ingatannya. Kepalanya tiba-tiba pusing dan beberapa memori aneh muncul di

udian menunduk di depan Mika. Meraih kedua tangannya dan me

um sempat menimpalinya kesadaran wanita itu

epat ia melepaskan selimut dari genggamannya. Sejak kapan ia begitu peduli dan m

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka