Kompilasi Cerpen Dewasa
engan perasaan yang bercampur aduk, dia berjalan menuju ruangan kerja Om Simon, di mana pria itu bia
am-dalam, mencoba untuk membangun keberanian. Dia mengetuk pintu
"Om Simon, ada yang ingin saya bicarakan dengan
a kerjanya, mengangkat kepala dan tersenyum. "Tent
saya ingin berbicara tentang biaya kost saya. Akhir-akhir ini, saya sedang m
"Saya mengerti, Dita. Masalah keuangan bisa su
Om Simon merasa simpati. Dia menambahkan dengan suara lembut, "Om Simon, apakah Anda bisa member
ta. Dia tahu bahwa memberikan diskon berarti dia ha
duduk om Simon dan memeluk om Simon dari belakang. Wajah Dita yang cantik d
yang masih pura-pura belom paham k
n om!" ucap Dita dengan suara mendesah. Seketika Om Simon tersen
aju atas om Simon. Setelah terbuka Dita pun meraba dan mu
an lidah Dita mulai menjilat d
langkangan om Simon. Sambil mendongak ke atas dengan pandangan mata nakalnya Dita pun me
tangan Dita meraba ke bagian celana dalam dan meraih benda besar dan p
Dita terbengong melihat senjata
bil membelai keplaa dan rambu Dita yang te
dada Dita karena Dita nampak sengaja malam itu memakai kao
idah Dita mulai mengulum dan melahap ser
rangsangan hebat dari bibir dan jemari Dita yang tangannya
n yang makin menggeliat tubuhnya karena sera
a meraih dua benda kenyal yang menyembul indah di d
ilya dan sesekali memilin puting
..gelii...ahhh!" Dita pun
kya di kursi kerjanya itu dan memba
eluk dan melahap bibir Dita sam
akai rok pendek itu sehingga memudahkan om Simon meraih pantat semok milik Dita itu. Maka diremaslah pantat Dita karen
ni memelorotkan celana dalam Dita hingg
iajaknya ke Sofa be
ah telanjang bulat. Mata Dita terbelalak meliha betapa terlihat perkasanya om Simon itu. Belu
imon bersiap memasukkan kontol besarnya itu k
n ya
ghhh!" Dita terpekik sesaat senjata be
Simon dan dijawab dengan
sung di sofa besar itu. Om Simon dengan gagah mengagahi tubuh mont
mon mencabut dengan cepat kon
an tubuh bergetar om Simon memuncratkan c
erasa puas dan senang karena ia yakin setelah om Simon mendapatkan kepuasan
an senyum. "Saya akan memberikan kamu diskon untuk dua bulan ke depan. Tapi saya ingin
ntot sama om, perkasa banget!" bala
m hati, merasa bahwa upayanya telah berhasil. "Terima kasih, Om Simon. Om benar-b
melakukannya, Dita. Dan jika suatu saat kamu menghadap
. Dia telah berhasil merayu Om Simon untu