icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Mahkota Sang Dewi

Mahkota Sang Dewi

Penulis: shena
icon

Bab 1 Permulaan

Jumlah Kata:1507    |    Dirilis Pada: 19/09/2023

g gadis yang tengah berjog

ublik. Meski dengan pakaian tertutup, gadis itu masih punya rasa

duitnya!" katanya tanpa merisaukan suara

gatkannya salat dan dia hanya membalas nanti. kata nanti itu bisa jadi

a juga anak mu

dari luar, mengetuk

kan ucapannya, tetapi Mutia sudah bisa m

g belum selesai

n? Bentar l

in aja, sih?! Waktu Magrib itu cuma sebentar!" Suara Umar semakin meninggi ketika

an harus memposting yang mana. Mendengar tak ada jawaban dari dalam kamar, Umar menurunkan kenop pin

gerin Abang, ngg

ikit gatal, kemudian memencet tombol b

tar lagi, tunggu

abis ini

Bang?!" Mutia jadi ikutan

, Abang dobrak pintu kamar kamu.

ponselnya di atas sana. Tidak lupa menancapkan charger agar ketika dia selesai salat nanti, pons

salat. Nggak usah r

alau kamu tinggal, dosanya besar. Kamu mau narik semua keluarga

ih? Nikmatin aja, lah, masa mudanya. Gini,

ali terpancing.

r

alu menatap ke arah cermin yang terpasang di atas wastafel. Gadis beli

*

tau, keluar dari rumah! Mental gue bener-bener nggak aman kalo masih tinggal

loh. Lo bakal dipaksa mandiri dan

rang tua daripada sendirian. Mungkin karena didikan keluarga Mutia c

udah mempertimbangkan semuanya, gua yakin bisa!" Mutia meninj

engan hobinya, memancing keributan. Pemuda itu menyeru

tapi, ya, jangan diabisin!" Mutia memukul le

h sadis mana?" Mendengar itu, Mutia cengengesan da

nya Erika pada Willy yang

i bangku SMP hingga saat ini berada di kelas 12 SMA. Namun, sayangnya, Mutia dan Erika

ktif berorganisasi sehingga keduanya sama-sama mengikuti organisasi tertinggi di

Willy menyangga dagunya, melirik malas ke arah adik kelas yang sengaja ca

layar ponsel yang menampilkan beberapa perempuan berjoget dengan

elaksana di acara

rusan organisasi, dia hanya bisa diam me

ang pleno,

ut. "Acara serah terima

Mutia menghela

ia hindari. Pasalnya, terlalu banyak yang harus diurus walaupun tugas sek

!" kata Willy terkekeh melihat ek

da jerit-jerit kesurupan." Ucapan

puan, apalagi yang sangat menunjukkan keter

, Erika, dan W

ang dipanggil Simut itu tersenyum ke arah pacarnya. Memang, panggilan akrab Mutia adala

berdiri di sebelah mejanya. Pria itu adalah duta sekol

keburu hujan." Yusuf memberikan j

r Erika-yang sedang mencubit gemas pipi Erika. Gadis itu memang memiliki pipi yang gemb

kita duluan,

Bro," u

Cantik!" b

snu dan Willy h

bertanya, "Simut, besok mau nonton,

Yusuf sekilas.

film h

engingat-ingat apakah dir

ronda, ya. Takut ketahuan Abang

ya

*

seorang pria berpakaian koko dan sarung yang melekat. Kopiah hitam juga

a, kebanggaannya, kesayangannya itu tengah membantunya bangkit dari tidur. Dengan memberikan sandaran b

," pang

bunda adalah perempuan paling kuat yang tidak pernah menangis atau mengeluh di depannya. Wani

apa pun." Husein dengan sigap menggenggam tangan Ra

anteng," panggilnya lagi, kini di

k Bunda yang cowok, k

selesai menyelesaikan ucapan

l panjang umur, Husein akan selalu jaga

lembut. "Husein, kalau Bunda min

ng kali. "Pasti! Pasti, Bunda!

nika

membahas lagi soal pernikahan. Husein pikir, wanita berjasa dalam hidupnya itu tidak lagi berharap dan lebih memilih menunggu yang t

Bunda ingin ditemani seorang menantu dari kamu. Bunda in

ursinya dan mengelus tangan Rara. "Iya, Bunda. D

g untuk datang. Padahal selama ini yang dilakukan anaknya hanya fokus

uan?" Husein terkejut dengan jawaban Rara

berada di rumah sakit, sudah lebih

a cantik, baik, periang, lucu. Cocok s

endengar deskripsi tentang gadi

ga kita dulu sebelum pindah, tapi Bunda juga tidak tau seka

da y

uk mantap. "K

nya Husein dengan hati y

... namanya Mutia

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka