Silver Eyes
. "Bola mata saja kalian makan, jangan-ja
. Segera melancarkan serangan dengan kukunya menutupi
adapi pertandingan antar keluarga karena kemampuannya selalu kala
bentuk kuda-kuda. Lalu dengan memusatkan pikiran ia pun mulai mengingat lagi semua jurus yang bar
alu menurunkan kedua tangannya hingga
runtuh ke tanah. Dan ke-6 datuk itu kembali ter pental. Tap
ar kepala hingga rambutnya berbentuk runcing. Tak lama kemudian ujung ra
rti pisau itu sangat cepat
sama. Dan sekali lagi ke-6 orang datu
sadar kalau pemuda ini harus di keroy
datuk itu melompat menyerang bersama-sama sa
an kokoh di tempatnya. Lalu ia berputar dengan cepat sambil membe
bahkan dapat membuat mereka terluka parah. Karena Ciu San tela
tidak habis pikir. Padahal baru saja mereka memakan m
au di pecah-pecah. Yang boleh adalah meminum air rebusannya s
nya juga ketidak tahuan. Sehingga berbuah
pada mereka. Karena ia merasa tidak ada dendam sama sekali dengan mereka. Sehingg
bit dendam yang sangat dalam di hati mereka masing-masing. Sehingga mereka beren
ebut bergegas pulang kembali ke tempat masing-masi
m pikirannya saat itu adalah mencoba men
menoleh ke bawah. Ternyata jurang itu cukup dalam ia merasa mujur
gumamnya pelan sambil
meringankan tubuhnya dan ilmu be
-putar. Karena ia sendiri masih belum mengenali daerah itu, karena tidak ada
ia selalu mendengar desas
a mata dari seorang pembuat cerita di sebuah restoran. Cer
t tinggi. Karena dia telah mampu hampir menguasai 1/3 dari jurus sembilan planet. Karena kemampuannya itu ia menjadi semena-mena terhadap dewa lainn
dengan itu muncul Ciu San dan ia sempat beradu pandang dengan si pembuat cerita yang usianya sudah tidak muda lagi. Bahkan bole
dua matanya, sehingga ia harus memb
u juga dengan kemampuan. Ternyata ketika sudah hampir tidak ada lagi lawan bagi si dewa yang berjuluk dewa Tata surya karena ia yang menguasai ham
i ini si pemuda itu sudah tidak melihat ke arahnya. Tetapi kedua matanya tampak
kmatilah apa yang masih kamu bisa nikmati.
mbasahi bajunya. Ia pun sempat melirik kembali ke arah si pembuat cerita. Dan ia mulai tertarik dan d
a, "Dewa ini telah menguasai 1/3 dari sembilan tingk
ngat lagi apa yang timbul dalam pikiranny
Matahari?" g
Matahari ini segera menantang Dewa Tata surya. Maka te
cerita itu tiba-tiba ada