Silver Eyes
kan hewan-hewan kecil yang lewat di depannya. Hewan-hewan itu diantaranya cacing, kecoa, kelabang ulat ka
n sehingga menyebabkan Ciu San kadang-kadang t
, "Ayah! Ibu! Tian! Jika kalian mendengarkanku, tolong bebaska
dak dapat melihat apa-apa lagi. Ia pikir waktunya suda
saja sebuah benda jatuh menimpa tubuh Ciu San. Dan ia sempat
da itu adala
ata itu, ternyata ia tidak bisa. Bersamaan dengan itu ia merasakan seluruh tubuhnya sa
hatan. Penglihatan itu adalah jurus-jurus yang tidak ia k
ut, "Lakukanlah sesuai dengan apa yang
arnya. Dan ia terkejut ketika ia merasakan seluruh urat nadi dan saraf yang ta
erasakan ada yang datang mendekati.
alah enam orang tua yan
wah jurang. Ternyata suara itu dikeluarkan oleh Ciu San yang ketika merasakan na
s tertawa gembira ketika melihat bola mata tersebut, s
kembali berdoa, "Sekiranya Tian masih menghendaki
ang lainnya berhasil mengambil bola mata terseb
an, "Janganlah kamu membunuhnya. Sepertinya dia d
i segala penjuru. Karena dahulunya mereka terkena
bersatu padu untuk mend
setelah matang mereka memakannya. Dengan demikian mere
eenam datuk sesat menikmati mata i
musuhnya dengan jerat jaring-jaring tipis yang ia buat. Kemudian datuk utara yang memiliki jurus kuk
a. Kemudian ada datuk selatan yang memiliki jurus rambut beracun. Semua ujung-ujung ram
acun. Dengan meminum darah kelabang dan memakan dagingnya yang beracun ia dapat ber
a surya, mereka pikir kemampuan mereka akan semakin menin
itu memperhatikan tubuh Ciu Sa
an dengan itu keenam datuk tersebut melepaskan te
epat dan sigap ia pun mengeluarkan jurus andalan keluarganya yaitu jurus
okan tenaga antara Ciu San sendiri dengan ke-6 datuk sesaat yang sudah malang m
etika merasakan tenaga yang di kelu
empat langkah dan semuanya menubruk dinding b
atuk sesaat tidak membuat mereka sampai ce
erluka sama sekali karena me
u, "Sungguh hebat! Masih muda, tetap
sung dengan kami berenam. Jadi jangan harap kamu
ara datuk yang lain ter
sekali kalau mereka dapat membunuh p
i. Dan keenam datuk it
ng gagah yang sudah mengasingkan diri. Ada hal apakah
un yang menjawab, "Anak muda! Sepertinya kamu tidak tahu sama s
dekat sekali denganmu. Tapi sayangnya kamu terlihat tidak
adaan tidak sadar menyentuh bola mata tersebut yang membuatnya kembali hidup. Dalam hati ia berkata, "Terima k
epala. Tambahnya lagi, "Sepertinya kalian berenam sudah hebat. Ke
mengelus perutn