Wrong Marriage
nity p
entang di depan kampusnya. Mata abu-abunya bergerak-gerak men
gadis perawan. Ajak pemuda yang kau sukai
n begitu matanya tampak berbinar. "Ide ya
pergi dalam pesta gila tersebut. Dia memang telah bosan dengan cap sebagai gadis perawan di usiany
lak semangat yang berkobar di dada. Di tersenyum lebar, bersiap
rmi
-lagi matanya bergerak liar mengamati pahatan sempurna pada wajah tampan di hadapannya. Mata berwarna coklat yang sangat terang, bib
a kelas
membuat Angel bergidik ngeri. "Ah itu, ada di lantai dua lo
nk y
embuat tubuhnya kini menegang, melainkan sebuah aroma harum yang terasa begitu aneh tapi terasa begitu nyaman saat menerob
an mata, tapi dia dibuat bingung saat melihat pemuda di hadap
ngan pemuda itu tapi dia kembali dihadapkan pada keanehan y
itu malah melenggang pergi
m Angel dengan masih menatap punggung pemuda
n dengan memasang wajah tak peduli. Dia bersiap kembal
rni
bahunya, menemukan seorang gadis berkaca mata yang telah menjadi sahaba
engan kening berkerut
angkah. "Ayolah... aku sudah bosan menjadi gadis perawan,
rawan. Lagipula kita sudah sepakat hanya akan memberikan keperawanan kita pada malam
a-tiba menangkup kedua sisi wajah sahabatnya itu dengan mata berbi
ng akan k
b Angel dengan wajah
ap
itu. Kakinya terus berjalan ringan, menaiki anak tangga untuk mencapai lantai dua gedung kampus. Dia menyusuri lorong s
orang pemuda berambut pirang yang saat ini duduk di kursi paling pojok. Dia setenga
dibuat semanis mungkin, tapi pemuda di hadapann
ngan untuk menarik earpod yang menyumpal luba
kinya yang tadi berselonjor di atas meja. "Selama
ku dari tas dan menyerahkan pada pemuda itu."A
manis sambil mencubit pipi Ange
ah. Dia sedikit memajukan tubuh, membawa kedua tang
kening. "Kau ingin
ku ingin mengajakmu datang ke
dengan kerutan di keningnya ya
nya cepat, bahkan wajahnya mulai tam
Tiba-tiba Calvin menjeda kalimat, dengan mata yang
keras, hingga membuat semua yang
u merah, "aku masih perawan, dan aku ingin menjadikanmu sebagai pasanganku
el, ternyata Calvin malah tertawa keras dengan tatapan mengejek. Bahkan seka
las kita!" ejek Calvin dengan tatapan merendahkan ke
ang ada di sana, kecuali seorang pemuda
el ikut berdiri, wajahnya sudah tampak
dada. "Memangnya apa yang kau pikirkan selam
hanya ada di dalam angan-angannya. Saat ini dia hanya bisa merasakan remasa
pala gadis itu lembut dengan senyum miring. "Siapa lagi yang
ntak Angel sembari menepis
yang sarat akan penghinaan. "Apa kau lupa kalau
i semua orang yang ada di kelas tersebut,
mereka sejajar, bibirnya kembali memasang senyum merendahkan. "Aku tidak pernah
u m
eh yang saat ini berdiri di sudut kelas. Angel pun melakukan hal yang sama
angan Angel dalam acara vi