SERPIHAN DENDAM MASA LALU
wanita yang berada di depan
karena melihat siapa yang berad
a yang sejak tadi berdiri di dekat pintu. Mereka cukup terk
ah, menutup pintu dan dan melihat jendela yang sudah rusak. Anna yang melihat pria di depan
melangkah maju tetapi Anna m
er menatap ke wajah takut Anna, dia merindukan wanita di depannya, dia mencarinya kemana
dak mer
tanyanya dengan nada dingin
ke! Aku bisa m
kakku!" teriaknya melempar vas
lempar sudah melukai wajah tampannya. Pria itu semakin
pekiknya sedetik kemudian tubuh
tengah berdiri di depan kedai milik Anna yang tertutup. Sudah
arah rumah Anna, mungkin saja wanita itu sakit atau tengah mela
iapa juga, melihat pintu yang sedikit terbuka membuatnya penasaran
au di dalam
masih berteriak agar Anna keluar melihatnya, posisinya
selnya, saat melihat nama kontak di layar ponselnya dia tersenyum kem
menyimpannya di kantong, pria itu melangkah lebar ke arah mobilnya mela
uju taman belakang dimana mereka sudah membuat janji untuk bertemu. Setela
" Ucapnya lembut d
ahulu menemui Anna," ketusnya me
harus berpura-pura meng
bangku taman rumahnya, sudah ada dua cangkir teh hangat di
ih tetapi Lyora sengaja membuat Orion mendekati Anna, karena dia in
ncari Arche, tidak tahunya pria yang mereka cari sudah tidak ada." Lyora tersenyum puas menceritakan bagaimana terpuruknya Anna dis
pria yang selalu mengancamnya untuk meninggalkan Anna sudah tiada, se
ng kau benar-benar menyukai Anna?" selidiknya, dia
a lakukan setahun ini adalah karena permintaan kekasihnya Lyora, entah ada masalah apa sebelumnya. Tetapi, Orion tidak pernah be
idak akan pernah menyukainya karena hatiku hanya padamu."
wa pria yang dia banggakan selama ini adalah kekasihku." Ly
g sudah tertahan selama beberapa bulan, mereka tidak pernah bertemu karena pekerjaan ya
uka perlahan, jendela yang tidak tertutup rapat membuat uda
Anna yang belum sepenuhnya tersadar ada dimana langs
kan senang hati menyambutnya, menyalurkan rindu karena sudah lama tidak bertemu, tetapi karena pria di
ang, kaki jenjangnya menuruni ranjang namun dia kembali terkejut saat melihat
sadarkan diri!?" pekiknya membuat Alexander hanya menghembu
jang dan berniat akan kabur. Alexander membiarkannya, dia akan meli
melihat itu jelas ikut panik dan berusaha menahan Anna tetapi saat melihat bos nya
dingin membuat Anna semakin takut. Sudah tepat dia menghilang waktu itu. T
kan aku keluar." Anna mendapatkan jalan buntu. Dia tidak menemukan p
olong t