Donat Penyelamat
ikum!" Kubuk
Dimana
gah. Lalu menuju ke kamar. Senyumku merek
nya begitu menyad
s. Sekarang masih d
dan ku lap peluh yang
us kamu pul
jek." J
pipinya. Lalu duduk d
keuntungan dari jualan don
Mas Danang benar, ta
sudah ikhtiar. Biar Allah yan
dalam saku jaket. Kubuka aplikasi hijau,
dah sejak tadi pagi diiklankan jualanku. B
d foto donat tadi pagi. Tak lupa kuserta
lah, rezeki
m. Beberapa saat kemudian, ter
yang penting uenak dan bikin nagih. Penjua
ngan caption yang menyinggung seseorang pedagang donat. Kuhela
uat caption itu, namun firasatku mengataka
menit ia kemba
ang baper. Biar tau ras
atas meja, lalu kembali berma
tumben masih ramai. Aku sebetulnya malas kalau datang saat ramai begitu,
buatin lagi. Bikin tiga box ya. Seseles
Yanti siang tadi. Ak
a anak-anak suka. Nanti cit
kubalas pesa
gendong Tia. Menembus hujan dengan
?" Terdengar sapaan r
seperempat." Jawabku. Kulemparkan senyu
Bu Dedeh ramai pembeli. Ada yang belanja jajanan, sayuran, tapi
ya?" Sapa seseibu
asih belum bisa jalan ya
mbil tetap tak lu
nta doanya aj
dikasih makan donat sisa terus, kali." Tiba-tiba
kapan bude L
nggak baik ngatain orang!
eng-dateng udah nyambe
ke orang. Penjual apa kayak gitu!" Rutuknya. Bu Dedeh meng
ku pada Tia. Tanpa memperd
egera kuambil lantas menyerahkan
amualaikum." Pamitku. Kulewati
ikumsa
orang mengenali kami. Itu karena mas Danang pernah menjadi kepala ma
irnya ku siapkan semua peralatan mandi dengan bak bekas memandikan Tia sewaktu kecil. Sejak kecelakaan itu, mas Danang m
luminya s
rnya. Aku yang tengah meny
agar meminjamkan uang buat pengobatan kaki." Ungkapn
ngatanku terbang pada kejadian beberapa waktu lalu. Tentang per
i ma
mempunyai tanggungan hidup. Kalian. Mas cuma mau pinjam
a sampai menoleh dan menatap bapakny
cup, ayan
ang. Kemudian menepuk-nepuk bahunya. Ia me
pus air matanya, dipeluk
ih yang menyeruak di dalam dada ini,
taku yang basah. Sambil bingung apakah ha
mau menemui mereka. Nanti kita k
l piring. Mengisinya dengan nasi, lauk d
ita udah masakin terong kecap kesukaan
ng di tanganku, mas Dana
ngah malam buat bikin donat. Sementara mas cuma bisa duduk dan t
n piring di meja. La
g sama mas Danang. Suami istri itu har
itam karena sering kena papar matahari, nyari duit buat mengh
ahan, main hape atau jalan-jalan. Sekarang mas Danang sedang sakit, masa iya Cita malah mentingin kebu
ang semakin kurus. Diusap-usapnya puncak kepala ini denga
rimakasih banyak. Mas nggak salah me
a. Kurapikan rambut yang belum sem
ulu. Cita mau goreng donat. Udah k
langkahkan kaki menuju dapur setelah kuberita
agar tidak menimbulkan suara. Entah apa yang kutangi