icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Donat Penyelamat

Bab 4 Labil

Jumlah Kata:1139    |    Dirilis Pada: 10/09/2023

ikum!" Kubuk

Dimana

gah. Lalu menuju ke kamar. Senyumku merek

nya begitu menyad

s. Sekarang masih d

dan ku lap peluh yang

us kamu pul

jek." J

pipinya. Lalu duduk d

keuntungan dari jualan don

Mas Danang benar, ta

sudah ikhtiar. Biar Allah yan

dalam saku jaket. Kubuka aplikasi hijau,

dah sejak tadi pagi diiklankan jualanku. B

d foto donat tadi pagi. Tak lupa kuserta

lah, rezeki

m. Beberapa saat kemudian, ter

yang penting uenak dan bikin nagih. Penjua

ngan caption yang menyinggung seseorang pedagang donat. Kuhela

uat caption itu, namun firasatku mengataka

menit ia kemba

ang baper. Biar tau ras

atas meja, lalu kembali berma

tumben masih ramai. Aku sebetulnya malas kalau datang saat ramai begitu,

buatin lagi. Bikin tiga box ya. Seseles

Yanti siang tadi. Ak

a anak-anak suka. Nanti cit

kubalas pesa

gendong Tia. Menembus hujan dengan

?" Terdengar sapaan r

seperempat." Jawabku. Kulemparkan senyu

Bu Dedeh ramai pembeli. Ada yang belanja jajanan, sayuran, tapi

ya?" Sapa seseibu

asih belum bisa jalan ya

mbil tetap tak lu

nta doanya aj

dikasih makan donat sisa terus, kali." Tiba-tiba

kapan bude L

nggak baik ngatain orang!

eng-dateng udah nyambe

ke orang. Penjual apa kayak gitu!" Rutuknya. Bu Dedeh meng

ku pada Tia. Tanpa memperd

egera kuambil lantas menyerahkan

amualaikum." Pamitku. Kulewati

ikumsa

orang mengenali kami. Itu karena mas Danang pernah menjadi kepala ma

irnya ku siapkan semua peralatan mandi dengan bak bekas memandikan Tia sewaktu kecil. Sejak kecelakaan itu, mas Danang m

luminya s

rnya. Aku yang tengah meny

agar meminjamkan uang buat pengobatan kaki." Ungkapn

ngatanku terbang pada kejadian beberapa waktu lalu. Tentang per

i ma

mempunyai tanggungan hidup. Kalian. Mas cuma mau pinjam

a sampai menoleh dan menatap bapakny

cup, ayan

ang. Kemudian menepuk-nepuk bahunya. Ia me

pus air matanya, dipeluk

ih yang menyeruak di dalam dada ini,

taku yang basah. Sambil bingung apakah ha

mau menemui mereka. Nanti kita k

l piring. Mengisinya dengan nasi, lauk d

ita udah masakin terong kecap kesukaan

ng di tanganku, mas Dana

ngah malam buat bikin donat. Sementara mas cuma bisa duduk dan t

n piring di meja. La

g sama mas Danang. Suami istri itu har

itam karena sering kena papar matahari, nyari duit buat mengh

ahan, main hape atau jalan-jalan. Sekarang mas Danang sedang sakit, masa iya Cita malah mentingin kebu

ang semakin kurus. Diusap-usapnya puncak kepala ini denga

rimakasih banyak. Mas nggak salah me

a. Kurapikan rambut yang belum sem

ulu. Cita mau goreng donat. Udah k

langkahkan kaki menuju dapur setelah kuberita

agar tidak menimbulkan suara. Entah apa yang kutangi

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka