icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Donat Penyelamat

Bab 3 Bertemu di waktu yang tak tepat

Jumlah Kata:1142    |    Dirilis Pada: 10/09/2023

adi si

gah menonton televi

i." Jawabk

ah tidur lelap. Syukurlah. Aku harus ke dapur untuk mengad

, dan segera mengeksekusinya. Setelah selesai

lum kebeli mikser, keuntungannya yang tak seberapa aku bernia

a tidak lagi menempati rumah yang memang pemberian orang tua mas Danang. Ibu bersikeras bahwa kecelakaan

ingga bisa berjalan lagi. Namun mas Danang menolak mentah-mentah. Ia lebih memil

an untuk terapi yang meski sampai saat ini belum ada perubahan berarti, kami juga gunakan untuk mengontrak rumah dan kebutuhan hidup sehar

ak kue untuk dijual agar bisa menutupi biaya hidup kami kedepannya. La

namun syukurlah setiap hari ada s

ya, buat beli kursi roda?" Aku menghampiri mas Danang. Membaw

Ia menatapku tanpa ek

a, aku rela jika kamu mau cari suami lagi." Ujarnya pe

mu lihat aku mengeluh? Istigfar mas, nyebut!" Mataku berkac

Namun dapat kulihat ada a

aku daster lusuhku. Lalu kutinggalkan dia. Aku

a ke kompleks sebelah anter

esukaannya. Serta segelas teh tawar hangat di atas meja kecil di sampi

miliki. Meski termasuk jadul, namun aku bersyukur masih

ponsel di saku jaketku. Kubaca lagi alamat yang tertera, lalu ke

ukan rumah si pemesan. Kutepikan kembali mot

pesanan." Ucapku pada satpam rumah y

m. Pesanan sia

ia." Ja

orang. Sementara itu, kuedarkan pandangan ke dalam bangunan di d

k, jadi

di tiga puluh ri

mbar lima puluh ribuan. Untun

embali pulang. Sambil berharap semoga si p

ti

oi

llah ya Allah ya All

di tengah jalan. Hampir saja mobil di belakangku men

a maaf pada si pengemudi. Namun tak lama, penumpang di belakang sana membu

tu si penumpang berj

b

juga sepertinya

g bawa motor di jalanan kota. Pake ini,

ikir pertemuan pertama kami setelah satu tahun berlalu

etika terdiam. Sementara orang-orang yan

h damai aja damai!" Seru seorang lelaki bertubuh k

g kampung yang sok sok an bawa motor di jalanan! Untung saja saya yang hampi

a sekali ibu mencaci mak

otornya mati." Jawabku pelan. Malu se

di depan sana!" Ujar seseorang sambil m

mas Danang. Takut rewel nanti." Pamitku. Jik

gan!" Sahutny

erjanjian dengan perusahaan yang menampung cengkeh milik bapak. Atau ke bank pusat, atau sekedar

Tia, atau mas Danang, anak kandungnya. Apa benar ibu sudah membuang mas Danang s

aki nya udah

enunjuk ke arah motor yan

di betulin, m

tong jaket ku cuma ada uan

s lima puluhan

berkeringat. Helm yang sedari tadi kupakai, sege

Kalau motornya ditaruh disini dulu, b

ada tempat lagi buat ngaruh motor kalau sampai harus diinapkan." J

at ambil uang kok. Ini sekalia

an kok." Jawabnya. Aku mengangg

auh dari pertigaan. Setelah sepakat soal ongkos

a kukatakan pada mas Danang soal kejadian ini? Haru

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka