Donat Penyelamat
adi si
gah menonton televi
i." Jawabk
ah tidur lelap. Syukurlah. Aku harus ke dapur untuk mengad
, dan segera mengeksekusinya. Setelah selesai
lum kebeli mikser, keuntungannya yang tak seberapa aku bernia
a tidak lagi menempati rumah yang memang pemberian orang tua mas Danang. Ibu bersikeras bahwa kecelakaan
ingga bisa berjalan lagi. Namun mas Danang menolak mentah-mentah. Ia lebih memil
an untuk terapi yang meski sampai saat ini belum ada perubahan berarti, kami juga gunakan untuk mengontrak rumah dan kebutuhan hidup sehar
ak kue untuk dijual agar bisa menutupi biaya hidup kami kedepannya. La
namun syukurlah setiap hari ada s
ya, buat beli kursi roda?" Aku menghampiri mas Danang. Membaw
Ia menatapku tanpa ek
a, aku rela jika kamu mau cari suami lagi." Ujarnya pe
mu lihat aku mengeluh? Istigfar mas, nyebut!" Mataku berkac
Namun dapat kulihat ada a
aku daster lusuhku. Lalu kutinggalkan dia. Aku
a ke kompleks sebelah anter
esukaannya. Serta segelas teh tawar hangat di atas meja kecil di sampi
miliki. Meski termasuk jadul, namun aku bersyukur masih
ponsel di saku jaketku. Kubaca lagi alamat yang tertera, lalu ke
ukan rumah si pemesan. Kutepikan kembali mot
pesanan." Ucapku pada satpam rumah y
m. Pesanan sia
ia." Ja
orang. Sementara itu, kuedarkan pandangan ke dalam bangunan di d
k, jadi
di tiga puluh ri
mbar lima puluh ribuan. Untun
embali pulang. Sambil berharap semoga si p
ti
oi
llah ya Allah ya All
di tengah jalan. Hampir saja mobil di belakangku men
a maaf pada si pengemudi. Namun tak lama, penumpang di belakang sana membu
tu si penumpang berj
b
juga sepertinya
g bawa motor di jalanan kota. Pake ini,
ikir pertemuan pertama kami setelah satu tahun berlalu
etika terdiam. Sementara orang-orang yan
h damai aja damai!" Seru seorang lelaki bertubuh k
g kampung yang sok sok an bawa motor di jalanan! Untung saja saya yang hampi
a sekali ibu mencaci mak
otornya mati." Jawabku pelan. Malu se
di depan sana!" Ujar seseorang sambil m
mas Danang. Takut rewel nanti." Pamitku. Jik
gan!" Sahutny
erjanjian dengan perusahaan yang menampung cengkeh milik bapak. Atau ke bank pusat, atau sekedar
Tia, atau mas Danang, anak kandungnya. Apa benar ibu sudah membuang mas Danang s
aki nya udah
enunjuk ke arah motor yan
di betulin, m
tong jaket ku cuma ada uan
s lima puluhan
berkeringat. Helm yang sedari tadi kupakai, sege
Kalau motornya ditaruh disini dulu, b
ada tempat lagi buat ngaruh motor kalau sampai harus diinapkan." J
at ambil uang kok. Ini sekalia
an kok." Jawabnya. Aku mengangg
auh dari pertigaan. Setelah sepakat soal ongkos
a kukatakan pada mas Danang soal kejadian ini? Haru