Misteri matinya teman-temanku
bilang?
h balik tanya dan seo
a Cahaya?, Lu pada jangan sembarangan n
maran lu aja yang gak niat buat hadirkan?, Apa l
g!
i tempatnya setelah mendengar
? " Ucapku
tahu! " Bentaknya lalu perg
u pada apa yang
ah selama ini Cahaya tahu jika
bergegas untuk pulang, tak peduli mesk
akan motorku, dan melaju meninggalkan k
orang-orang, tidak mungkin Valen melamar Cahaya,
u ada, tapi setidaknya dia jangan melepaskan tanggung jawabnya. Dia telah meru
saja menetes. Memikirkan jika Sampai
bagaimana?
nar-benar di sambut d
unga dan juga pernak-pernik lainya. Rumah yang tadi pagi biasa
luruh saat ku lihat n
mah yang sudah aku tinggalin s
ruangan kosong, hanya ad
Acara udah selesai kamu kok
u saja aku tak bisa, air mataku tak bisa k
di ruangan atas!
nyawa nenek. Dan benar saja, kulihat t
reka termasuk
tinya aku di mata ayah, ya.
reka semua berb
taran kesedihan jelas terdengar dari suaraku. Leherku te
ng mereka meny
ante Melinda juga kedua pas
alen hanya diam dan
ah kekasihku?!, Apa ayah lupa Cahaya itu adalah adik tiriku?!, Mengapa kalian begitu tega melakukan ini padaku
mu kita sedang kedatan
" Ku tunjuk Valen lalu ku lirik cahaya
erikan padamu?, Bahkan aku menolak pun kau terus memaksaku?, Apa kau lupa a
Pramaditha! "
u belum cukup, yah?!, Aku telah banyak menderita tapi ayah tidak pernah peduli itu, lihat sekarang apa yang ayah lakukan?!, A
a kau ini, yang sampai rela memberikan tubuhmu pada laki-laki sebelum menikah hah?!, Kau membuatku malu, bukan hanya kepada Valen k
lentino Abimanyu!, Lagi pula itu pun Valen yang selalu memaksaku dan mengancam akan menyebarkan foto dan v
tindik, rambut di warnai, anting hampir memenuhi seluruh kupingmu!, Pakaian compang camping seperti gelandangan, pantas saja jika laki-laki hanya memanfaatkanmu!
aku dan pilih kasih, padahal aku anakmu sendiri, tapi ka
i dong siapa lu!, Jangan terus aja nyalahin Cahaya, Cah
arin gue tapi lu malah lamar oran
ua Valen akan menerima kamu? " Ucapan Tant
ang selalu saja menghasut ayah! Dasar wa
wab, bakal nikahin gue tapi mana buktinya?!, Dasar!, Memang
,, " Cahaya kembali
saja, wanita
ajah polos yang seolah-ol
! " Bent
sampai ayah terus saja membela di
keterlaluan, Minnie
an Cahaya, dengan hati yang di penuhi
rrr
rang saat melihat pecahan
udah ku lemaparkan kotak ini di wajah
terlihat semaki
gi?, Atau mau membunuhk
dari rumah in
ti " ucapku di iri
! " Ucapku sambil menatap
gi!! " Bent
i siksa lagi, lebih baik sekarang
rumah yang di isi oleh p
danku meringkuk di rerumputan hijau, Isak tangisku
ng menggetkanku, aku bangkit dan
ku lalu menat
a?! " K
s?! " Dia langsung duduk menatapku sambil memerik
ksamu lagi?! " Tan
gelengka
" tangisku semakin kencang lalu dengan spo