Tambatan Hati
gu kem
bola ditemani Mey, guru cantiknya. Karena, sepulang sekolah tadi ketika dijemput oleh supir, Aarav te
kini bocah kecil itu sudah terlihat selalu ceria, bahkan semakin bersemangat berangkat ke sekolah. Alasannya, karena
yang begitu manja kepadanya. May memaklumi, karena mungkin Aarav
drian. Perhatian dan kasih sayang Mey pun semakin bertambah. Hanya saja, dia merasa tidak enak hati de
n membuat Aarav bersedih dan kecewa saja. Entah mengapa, hati Mey merasakan sesuatu yang berbed
g begitu ramah, dan baik hati, bahkan pikiran bocah kecil
asihan pada Aarav semenjak mengetahui b
v. Dia benar-benar sudah begitu menyayangi bocah kecil itu. Bukan karena Aarav anak
g. "Bi, di mana Aarav?" tanya pria it
i taman belakang, Den," jaw
rjalan menuju taman belakang untuk menemui putra kesayangannya. N
ersama Mey di taman. Adrian masih berdiri di tempatnya, m
v saat melihat guru cantik itu y
a main lagi!" ajak Mey
emudian tertawa renyah ter
na kalau kakak beri Aarav sebuah dongeng? Aarav mau?" tanya guru can
iak Aarav de
erin baik-baik ya!" pinta Mey sambil mengangkat
b Aarav membuat M
, lalu duduk di sudut kursi taman yang jauh dari
a." Mey mulai mendongeng dan Aarav mendengarkan
ru. Aku suka!" puji Aarav denga
. "Nah, jadi dari dongeng tadi, ada nilai hidup yang dapat diambil. Aarav tau ga te
tu menggeleng
juga menaruh dendam ke orang lain, tetapi alangakah baiknya kalau kita mencontoh seekor kupu-kupu yang meski ia telah disakiti karena diejek, kupu-kupu itu tetap mau menolong si se
s Aarav sambil mengangguk dan ter
banget didongengi sama nenek kakak sebelum kakak tidur. Saking seringnya nenek mendong
duduk di sudut lain taman, memperhatikan mereka, bahkan mendengarkan dengan
njelasan tentang nilai hidup dari dongeng Mey tersebut. Pria itu mengurungkan ni
ang asing, tetapi sebagai seorang ayah, Adrian tidak boleh egois
ndak masuk ke dalam, tetapi saat baru be
Aarav menghentika
ati ayahnya. "Apa ayah baru p
angkat tubuh bocah kecil itu, lalu menggendongnya. "Sudah seten
ta Aarav mengajak sang a
udian melangkah mende
rian membalas senyumnya sekilas, membuat guru cantik itu tertegun dengan jantung yang mul
s banget sih dia, jadi makin ganteng
di rumahku ya!" ajak Aarav dengan riang setela
hari mulai terbenam. Ini mungkin bisa dijad
g." Mey mengusap pipi Aarav dengan lembut sambil tersenyum manis. Namun, penolakan d
arena merasa tidak enak hati dengan Adrian yang sepertinya tidak setuju d
ian ini membuat Mey kembali tertegun den
ku jadi ga normal gini sih? R
Aarav merasa kecewa dan bersedih saja. Dia tahu, Mey menola
ey dengan sendu sambil merai
dulu dong, jangan sedih!" ucap Mey sambil menunjukkan sen
orak gembira sambi
.