icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Jangan Salahkan Aku Pergi

Bab 3 Mulut Manis Penuh Kebohongan

Jumlah Kata:1045    |    Dirilis Pada: 31/08/2023

erganti siang, hawa panas dari teriknya sang sury

ai yang dingin. Hatinya yang terasa bahagia karena pernikahannya bersam

a, atau malah sedih. Karena di hari pertama menjadi istri dari A

tempat tidur. Siapa yang memindahkannya, atau mungkin suaminya y

ut yang tebal. Mer merasa jika kini seluruh

gernyit heran. Apa yang terjadi kepada dirinya saat ini, pikirnya. Mungk

ang ternyata sudah datang d

a Mer. Mer suka suara lembut itu. Juga Mer, benc

yang ada di hadapannya itu. Lelaki yang telah berha

pa suaminya tersebut mampu melakukan hal seperti itu, kenapa suaminya meni

a putrinya, ataukah mungkin memang pernikahan yang

jawab M

a yang kini sudah menjadi suaminya tersebut, rasa

sa merugikan dirinya sendiri. Mer tak mau jika keluarganya akan menanggung

ang masuk kedalam ponsel suaminya. Dia ingin menyelidikinya terlebih dahulu, apak

sejak datang ke rumahnya, Mer terlihat sangat bahagia.

i aku malah melihat kamu tidur sambil

san yang tepat. Karena jika dia asal bicara, takutnya su

'Aku sedih, Mas. Aku sedih karena kelakuan kamu, karena kamu

enyum dengan sangat manis. Lalu, pria matang itu menun

-besok kalau bobo pasti Mas peluk. Biar kamu ngga n

ahu kalau hati Mer saat ini sedang terluka, terluka kar

u yang harus aku peluk atau perlu aku ikat, agar tak per

saja. Karena Jujur saja keberaniannya tidak ada unt

impan di atas nakas. Kemudian, dia pun m

ya habis, kamu harus segera minum obat." Adi berucap s

memang sedang tak ingin disuapi oleh Adi. Jangankan untuk disuapi, r

. Dia menjadi bertanya-tanya di dalam hatinya, bukankah Adi meminta cuti selama satu minggu, lalu, k

lam, Mer berusaha untuk menebak. Mungkinkah su

amu jangan marah." Adi berbicara sambil m

sudah terlihat sangat rapih. Mer bisa menebak jika

r air matanya agar tidak tumpah. Sekuat tenaga Mer berusah

a lebih bertahan dalam diamnya walaupun tera

gga apa-apa." Mer menjawab sa

ang sakit. Adi tidak mungkin meninggalkan Mer dalam ke

, Mas akan meneruskan masa cuti Mas. Kita akan berlibur, Sayang. Maafin, Mas. Mas tahu, kam

tahu jika Adi sedang bersandiwara. Dia bisa melihat

bahkan sorot mata Adi terlihat tidak tulus saat mengatakan h

ahan rasa sakit itu. Mer memutuskan, jika dia akan mengi

ngnya, seperti apa istrinya. Satu hal yang pasti, Me

ya sendiri. Bagaimana hubungan suaminya dengan anak dan istri pertamany

agi sakit loh! Masa akunya mal

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka