Jangan Salahkan Aku Pergi
rang ya?" pinta Adi yang mulai membuk
itu membuat Mer malu tapi juga bahagia. Terlebih lagi mendapatkan ta
pi... izinkan aku untuk membuka gaun pengantinnya dulu.
r menyewa perias pengantin untuk merias wajahnya. Pastinya kini wajahnya
wab Adi denga
u Mer di atas tempat tidur, dia mengambil
n closet untuk membuka gaun pengantinnya. Setelah itu, dia ma
n kaya mau copot," ujar Mer s
ka dirinya kini sudah menjadi seorang is
epat, lalu dia membersihkan make up yang menempel di wajahn
rtama dan juga terakhir untuk aku, semoga saja mas Ad
luar dari dalam kamar mandi. Dia menatap Adi dengan malu-m
ang." Adi melam
mpiri suaminya. Lalu, dia duduk tepat di sampingnya sua
istri aku, aku udah
s," jaw
ng seharusnya dia lakukan. Dia meminta haknya sebagai suami, Mer yang meman
menjaga kehormatannya merasa bangga, karena itu a
luar biasa," ucap Adi sesaat sete
masih menikmati sisa-s
g tumbang karena kelelahan. Mer bahkan dengan cepat terlelap dalam tid
cepat mengandung," ujar Adi s
Karena seperti itu lengkap sudah kebahagiaannya, mem
a jam k
, Mer langsung duduk untuk mengurangi rasa kantuknya. Saat mat
sok lelaki yang tadi pagi baru saja resmi menjadi suaminya. Lelaki ya
Mer ketika melihat suaminya ya
m saat mengingat kegiatan panas yang mereka lakukan sore tadi. Adi benar-benar
i dalam hidup Mer. Jadi, Adi harus benar-benar
un. Karena Mer benar-benar sudah sangat haus. Mer segera me
h sampai tandas. Basah sudah tenggorokannya saat ini,
impi, aku sudah bersuami," uca
e dalam kamar dengan membawa segelas air putih di tangannya. Mer sengaja mel
tatapan mata Mer tertuju pada ponsel milik suam
?" tanya Mer seraya menatap wajah su
uaminya. Keberuntungan seolah memihak pada Mer, karena ternyata po
ia tersenyum senang. Hal pertama yang ingin Mer ketahu
minya tersebut. Mata Mer menelisik ke semua pesan yang masuk. Dia memb
adi bertanya-tanya dalam hatinya. Siapa orang itu, apakah Mer sudah s
sekali dia melihat ke arah suaminya. Saat dia
bisa pulanglah besok, aku
ge
an anak panah yang menghujam jantungnya, seakan
pong, kepalanya tiba-tiba saja terasa berdenyut nyeri. Air matanya pun tak bisa
a ingin menangis sambil berguling-guling di sana. Ditatapnya wajah pria yang ten
r terasa teriris sembilu. Jantungnya seakan di
a, Mas?" tanya M