Jangan Salahkan Aku Pergi
gi sakit loh! Masa akunya malah
r. Dia tahu jika istrinya pasti sedih dan kecewa, karena
ngat erat. Air mata yang sedari tadi ditahan, kini tumpah ju
ena pastinya istrinya tersebut begitu terluka akan apa yang s
gi dalam waktu yang lama, Mas pergi hanya untuk mengerjakan urus
nya. Dia segera menyusut air matanya. Setelah i
ku ikhlas!" ucap
ngan begitu lekat. Lalu, pandangan matanya turun pada bibir istri
, Mas. Ngga bakal bisa ju
angkup pipi Mer dengan kedua telapak tangannya. Kemudian, A
menangis di sela tautan bibir mereka, dia tidak kuasa menahan rasa se
n suaminya itu, tetapi rasa cintanya seakan me
amu hati-hati di rumah sama bibi," ucap
berharap jika pria itu tidak jadi pergi. Wala
awab Mer
eakan tidak tega untuk meninggalkan Mer. Akan tetapi, istri pertamanya menunggu
tetapi, Adi harus pergi meninggalkan Mer.
n diruang kerja, nanti kalau udah mau berangkat, Mas ke
ejolak amarah yang bersemayam di dalam dadanya. Dia berusaha un
Mer lalu m
nya. Dia merapikan barang-barang yang harus dibawa ke rumah istri pertamanya. Hampir
ganti pakaiannya. Dia juga menyiapkan beberapa baju dan perlengk
s yang akan dibawa di kolong ranjang. Tentu saja ha
ikan semuanya, aku hanya ingin melihat bagaimana kelakuan
tidur dan menutup tubuhnya dengan
mar Mer. Dia berniat untuk berpamitan ke
ekarang, sudah siang ban
a tidak mau menahan suaminya lagi. Percu
gar dia tahu, kegiatan apa saja yang dilakukan ole
nti bahaya. Nggak ada akunya, yang jaga." Adi b
an sampah di telinga Mer, ucapan itu terasa mani
tuk aku aja. Jangan di bagi-bagi, nanti akunya
ta Adi terlihat kaget. Akan tetapi, beberapa detik
anis ke arah Mer, sepertinya punya itu
ngat mencintai kamu. Mas nggak mungkin berpindah
a dia sangat tahu jika suaminya itu sedang berbohong, Mer sangat tahu jika
akit dan butuh perawatan dari kamu." Mer berucap dengan begitu manja, dia
am pelukannya, dia elus tunggu istrinya dengan begitu lembut. B
begitu lembut, Mer hanya terdiam tanpa mem
gantin baru, tetapi dia tidak bisa meng
ena ini adalah tugas dari kantor. Uangnya juga n
ma kemudian Mer mengusap bibir suaminya. Bibir yang begitu pand
njaga diriku sendiri,"
i sedikit takut karena raut waja
wab Mer. 'Aku hanya kecewa,
mu memang istri yang peng
leh suaminya tersebut, karena pada kenyataannya di
a Aku adalah wanita yang begitu gampang kamu bodohi dan ga