Simpanan Duda
gan di antar Dinda, Nana sengaja minta antar jemput D
tma saat melihat putri
ercaya jam segini mama nya sudah ada di ruma
asanya juga pulang larut?" tany
alam kamu gak pulang, menginap
Dinda mah, kenapa?" T
etah di rumah hah....?" Teriak
eharusnya dijawab oleh Fatma adalah Wira, papah dari Nana, sejak mobil Dinda masuk ke pagar rumah, penjaga yang diberi tugas untuk memberitahu W
ru juga pulang udah marah-marah"
apan Fatma dengan emosi, bintang yang mendengar perdebatan kedua orang tuanya kecewa yang sempat terobati semalam kini kemba
lahkan aku, aku juga berusaha mendidik ana
isa setelah pulang dari kampus di rumah saja, dan buktinya semal
amu sel
enyalahkan mama, kalian tidak pernah ada waktu buat aku lalu bagaimana kalian bisa saling menyalahkan tentang kesalahan didikan kalian, sejak kapan aku di didik kalian hah,,,, aku tidak pernah merasa terurus apa lagi
mbil menunjuk ke arah bik Asih yang kebetulan lewat belakang Binta
u karna bik asih, bahkan yang menemani Bintang belajar sampai bintang bisa meraih prestasi, itu juga Bik Asih , selama aku hidup aku tidak pernah merasakan apa yang Bik Asih lakukan dari kalian, bagi kalian yang nomor satu itu hanyalah kerja dan kerja
ak
berapa langkah karna tak mengimbangi nya, Wira emosi setelah men
Bintang.."jeda W
anya demi kamu , dan kamu dengan seenaknya menyalahkan kami, apa ini juga termasuk didikan pembant
ngan pernah Papah menyalahkan didikan bik asih..!" teriak bi
apah dan Mamah hanya demi bintang?, hanya untu
pekerjaan tanpa memberiku waktu untuk bermanja pada kalian?, tidak kan..?, aku tidak butuh bergelimang harta jika aku harus kekurangan waktu dan kasih sayan
kan usaha Papa..?"
pengorbanan Papa hahh..?, atau kamu mau jadi gelandangan seperti oran
!" teri
pengorbanan Papah selama ini untuk diri Papa sendiri," k
Mamah Nak, Bintang..!!" teriak Fatma
Mas, jangan sampai Bintang benar-benar pergi..!
perintah
n dia hanya pergi untuk sementara," kata W
ng benar-benar pergi, maka aku juga akan pergi, aku tidak akan kembali
dengan sung
amu pikirkan lagi ya keputusan kamu, aku tau kamu sedang emosi, ayo kita masuk dulu ya..!" Bujuk Wira sambil meraih koper besar Fatma berh
nya, aku tidak akan kembali sebelum Bintang ada di rumah ini, dan jik
e