Pengantin Kecil Tuan Xavier
ah aku tegaskan jika dia tidak perlu lagi mengurusi hidupmu! Karena nasibmu berada
n air dingin yang mengguyur tubuh mungilnya. Seketika membuat tubuh
han Nandini, sudah di paksa menjadi pengganti. Kini ia
l aku sama sekali tidak tahu apa-apa! Bukankah seharusnya anda berterima kasih. Karena saya sudah menyelamatkan anda d
nya. "Tahu apa kau!" Ucap Xavier sam
ecil itu terus-terusan di pukuli sejak dari rumah ibunya. Dan kini
i. Entah kenapa, ia merasa melihat luka yang begitu dalam di mata itu. Lantas ia pun melepas cengkraman tang
dak kuat. Ajak aku pe
nya masih memburu. Ia kesal dan juga marah entah karena a
idak, ia tetap harus menggantikan peran Me
ih-tatih. Ia menangisi nasib yang selalu tidak berpihak p
pai akhirnya aku menyerah," gumam Nandini dan keluar dari dala
u keluar dari kamar man
memutar tubuhnya dengan perlahan. Dan ia melihat pria i
r. Bibir mungil itu sudah membiru. Nandini mencoba memberanikan
Br
iam menatapnya tanpa berniat menolongnya.
De
tai yang dingin itu. Sedang Xavier hanya diam. Jordha
engan nona?" Tanya
" Jawab Xav
lut majikannya. Ia pun langsung mendekati tubuh itu. Men
ndekatinya!" Ujar Xav
tuan," sang
etak
tubuh Nandini. "MAAFKAN PRIA TIDAK BERGUNA IN
yang tergeletak itu. Satu menit lima menit hingga lima belas menit lamanya, Nandini t
ah karena Jordhan sudah m
ak kembali!" T
n tuannya itu. Biarlah jika kelak ia akan di hukum
mohon," ucap Jordha
rghh