Pengantin Kecil Tuan Xavier
buh kekar Xavier kala dia melihat seorang pr
terhuyung dan Nandini menahan pisau dari pria itu. Hingga darahnya menetes mengenai w
ndini terluka, dan sepertinya luka di tangan mungil itu cukup dalam. Xa
a pri itu terdengar menggeleg
bentakan yang keluar dari mulut Xavier. Orang-orang yang mendengar keributan di depan p
wan hah," bentak Xavier sambi
ar. Seorang pria menghampiri mereka. Dia melepas kas
ian menatap tajam Xavier pria yang berst
natapnya dengan tajam. Bahkan dengan beraninya, pria itu me
Hidupnya ada di genggaman tanganku!" ucap Xavier
h terlambat Abrian, kau dan Ibumu yang mengantarkannya pada penderitaan yang tak bertepi, tak puaskah kalian menyiksanya, menyisaka
an rumahnya. Bahkan tenda-tenda pun masih berdiri dengan gagahnya.
geram Abrian sambil melangkahk
ging senyuman di bibirnya, tidak ada raut sedih atau menyesal dalam raut mukanya. Hanya
pigura itu ada sebuah senyuman yang tulus terukir di wajah sang ibu. Sejak kejadian itu berhasil merenggut semua kebahagiaan ke
ku sudah membuatnya hancur yah, ya secara tidak langsung a
menyelidiki latar belakang salah satu bodyguard yang sudah berkhianat padanya. Sedangkan Nandini, dia meremas tangan yang terus ber
gan ekor matanya. "Kenapa gadis ini sama sekali t
meminta, tolong beritahu aku kehidupan seperti apa yang akan aku jalani
ion yang sangat megah. Mansion yang mempunyai halama
uru
depannya. Kaki kecil itu bahkan berjalan dengan cepat, terseok-seok hingga hampir
n," ucapnya sembari
wab Xavier
. Pria itu menatap tajam gadis yang masih memakai baju pengantin, baju yang sudah ber
g yang akan dia tempati di paviliun belakang!" s
" jawab pria
h dan dia hanya akan bertugas mengurusku!" ucapnya kemudian melangk
. Namun, kecantikannya masih terpancar meski baju pengantin itu sudah tidak
i lukamu dan menunjukkan ka
jang perjalanan menuju gudang yang berada di paviliun yang letaknya jauh di be
. Dan saya akan meminta bantuan salah satu maid untu
Nandini Paman, tidak perlu memangg
dari sana. Nandini memperhatikan gudang yang akan dia
na," sapa se
baya yang berada di hadapannya. Lalu mempersilahkannya masuk. Wanita
luka Anda," ucap wa
dalam gudang. Lalu wanita itu membantunya melepaskan gaun yang sudah koto
untuk mengobati anda terlebih dahulu sebelum menuju ke Mansion,
k menjawab apapun. Wanita paru
tunya makan malam tiba, saya akan m
DIA? SEDANG TEMPAT INI BEGITU KOTOR," batin
kedar merebahkan tubuhnya yang lelah. Tubuh kecil nan kurus itu sekarang terdud
yu
rlelap menyelami mimpinya di tarik paksa menuju kenyataan. Dia mengerjapkan m
k uhu
da. Sambil berusaha menetralkan penglihatan, dia
on nan dingin menyapa in
mata berwarna hazel itu seketika melotot tatkala me
dini terbata dan ketakutan ketika melihat mata tajam itu
melirik Kepala Pelayan. Pria paruh baya itu pun mengerti dan d
Nona dengan seragam maid yang ada di
De
ya untuk mengganti pakaian dengan seragam pelayan di Mansion mewah itu.
tidak ada senyum sama sekali yang tersungging dari bibirnya. Nandini terus m
ng dari sepuluh menit," ucap Xavier dan langsung berlalu dari sana
a mungkin sekitar 45 tahun. Dan memintanya untuk membantu Nand
n," ucapnya datar meski sebenarnya dia sedih melihat perlakuan majikannya terhad
ndini yang masih diam menatap pintu yang perlahan menutup
ni hidup bahagia. Setelah keluar dari siksaan Ibu sekarang aku masuk ke k
melepas gaun pengantin
enuju kamar mandi bersama dengan wanita itu. Pi
jika Tuan marah, semua yang berada di rumah ini akan kena semprot," tutur w
ni sudah siap dengan pakaiannya. Dia mena
u," ucapnya dalam hati
, cepat waktunya tinggal dua menit la
harus menyesuaikan langkah kakinya. Jalan yang terseok-seok tidak menghentikan l
detik," ucapnya datar sambil menat
ada sedikit insiden di dalam kamar mandi," ujarnya berbohong untuk
yang lainnya. Xavier mengibaskan tangannya, kini yang ada di sana hanya Xavie
tugas dia di rumah
angguk dan membaca poin-p
awal setidaknya
segala keperlu
reskan Ka
oleh bermal
irahat hanya ketika Tuan
ang letaknya paling ujung, jika dengan sengaja m
ur duluan jika Tuan
gudang pavili
D
dak mau jika harus tertidur di gudang yang gelap juga
erjaan yang ada di sini, tapi.. Bisakah poin yang terakhir Anda ganti? Saya tidak masa
rlihat dia sudah marah. Karena baru
B
tap nyalang gadis yang berdiri itu, kaca berhamburan bahkan ada sebagian pecahan yang mengen
antah perintahku!" suara itu menggelegar seakan memec
menempel di tubuh ringkih itu. Xavier beranjak berdiri dan menghampiri
Sr
"A