icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pengantin Kecil Tuan Xavier

Bab 3 Nandini Yang Malang Part 2

Jumlah Kata:1924    |    Dirilis Pada: 18/08/2023

buh kekar Xavier kala dia melihat seorang pr

terhuyung dan Nandini menahan pisau dari pria itu. Hingga darahnya menetes mengenai w

ndini terluka, dan sepertinya luka di tangan mungil itu cukup dalam. Xa

a pri itu terdengar menggeleg

bentakan yang keluar dari mulut Xavier. Orang-orang yang mendengar keributan di depan p

wan hah," bentak Xavier sambi

ar. Seorang pria menghampiri mereka. Dia melepas kas

ian menatap tajam Xavier pria yang berst

natapnya dengan tajam. Bahkan dengan beraninya, pria itu me

Hidupnya ada di genggaman tanganku!" ucap Xavier

h terlambat Abrian, kau dan Ibumu yang mengantarkannya pada penderitaan yang tak bertepi, tak puaskah kalian menyiksanya, menyisaka

an rumahnya. Bahkan tenda-tenda pun masih berdiri dengan gagahnya.

geram Abrian sambil melangkahk

ging senyuman di bibirnya, tidak ada raut sedih atau menyesal dalam raut mukanya. Hanya

pigura itu ada sebuah senyuman yang tulus terukir di wajah sang ibu. Sejak kejadian itu berhasil merenggut semua kebahagiaan ke

ku sudah membuatnya hancur yah, ya secara tidak langsung a

menyelidiki latar belakang salah satu bodyguard yang sudah berkhianat padanya. Sedangkan Nandini, dia meremas tangan yang terus ber

gan ekor matanya. "Kenapa gadis ini sama sekali t

meminta, tolong beritahu aku kehidupan seperti apa yang akan aku jalani

ion yang sangat megah. Mansion yang mempunyai halama

uru

depannya. Kaki kecil itu bahkan berjalan dengan cepat, terseok-seok hingga hampir

n," ucapnya sembari

wab Xavier

. Pria itu menatap tajam gadis yang masih memakai baju pengantin, baju yang sudah ber

g yang akan dia tempati di paviliun belakang!" s

" jawab pria

h dan dia hanya akan bertugas mengurusku!" ucapnya kemudian melangk

. Namun, kecantikannya masih terpancar meski baju pengantin itu sudah tidak

i lukamu dan menunjukkan ka

jang perjalanan menuju gudang yang berada di paviliun yang letaknya jauh di be

. Dan saya akan meminta bantuan salah satu maid untu

Nandini Paman, tidak perlu memangg

dari sana. Nandini memperhatikan gudang yang akan dia

na," sapa se

baya yang berada di hadapannya. Lalu mempersilahkannya masuk. Wanita

luka Anda," ucap wa

dalam gudang. Lalu wanita itu membantunya melepaskan gaun yang sudah koto

untuk mengobati anda terlebih dahulu sebelum menuju ke Mansion,

k menjawab apapun. Wanita paru

tunya makan malam tiba, saya akan m

DIA? SEDANG TEMPAT INI BEGITU KOTOR," batin

kedar merebahkan tubuhnya yang lelah. Tubuh kecil nan kurus itu sekarang terdud

yu

rlelap menyelami mimpinya di tarik paksa menuju kenyataan. Dia mengerjapkan m

k uhu

da. Sambil berusaha menetralkan penglihatan, dia

on nan dingin menyapa in

mata berwarna hazel itu seketika melotot tatkala me

dini terbata dan ketakutan ketika melihat mata tajam itu

melirik Kepala Pelayan. Pria paruh baya itu pun mengerti dan d

Nona dengan seragam maid yang ada di

De

ya untuk mengganti pakaian dengan seragam pelayan di Mansion mewah itu.

tidak ada senyum sama sekali yang tersungging dari bibirnya. Nandini terus m

ng dari sepuluh menit," ucap Xavier dan langsung berlalu dari sana

a mungkin sekitar 45 tahun. Dan memintanya untuk membantu Nand

n," ucapnya datar meski sebenarnya dia sedih melihat perlakuan majikannya terhad

ndini yang masih diam menatap pintu yang perlahan menutup

ni hidup bahagia. Setelah keluar dari siksaan Ibu sekarang aku masuk ke k

melepas gaun pengantin

enuju kamar mandi bersama dengan wanita itu. Pi

jika Tuan marah, semua yang berada di rumah ini akan kena semprot," tutur w

ni sudah siap dengan pakaiannya. Dia mena

u," ucapnya dalam hati

, cepat waktunya tinggal dua menit la

harus menyesuaikan langkah kakinya. Jalan yang terseok-seok tidak menghentikan l

detik," ucapnya datar sambil menat

ada sedikit insiden di dalam kamar mandi," ujarnya berbohong untuk

yang lainnya. Xavier mengibaskan tangannya, kini yang ada di sana hanya Xavie

tugas dia di rumah

angguk dan membaca poin-p

awal setidaknya

segala keperlu

reskan Ka

oleh bermal

irahat hanya ketika Tuan

ang letaknya paling ujung, jika dengan sengaja m

ur duluan jika Tuan

gudang pavili

D

dak mau jika harus tertidur di gudang yang gelap juga

erjaan yang ada di sini, tapi.. Bisakah poin yang terakhir Anda ganti? Saya tidak masa

rlihat dia sudah marah. Karena baru

B

tap nyalang gadis yang berdiri itu, kaca berhamburan bahkan ada sebagian pecahan yang mengen

antah perintahku!" suara itu menggelegar seakan memec

menempel di tubuh ringkih itu. Xavier beranjak berdiri dan menghampiri

Sr

"A

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka