Pengantin Kecil Tuan Xavier
jerit N
paskan, sakit,"
ia dengan kuat menjambak rambut Nandini. Hingga gadis itu mer
IKU! KAU DENGAR ITU! JADI JANGAN BERHARAP KAU AKAN MENDAPATKAN PERLAKUAN SPESIAL DARIKU! INGAT KAU HANYA SEORANG BUDAK, DA
gkan pria paruh baya yang bertugas menjadi kepala pelayan hanya bisa mena
sekali nasibmu, Nak
annya dan mendorong tubuh
PENGGANTI PENGANTINKU, DAN KAU YANG AKAN MENANGGUNG KESAL
gaimana tempramen Xavier. Dia akan sangat
Jangan dulu di buka sebelum aku menyuruhmu untuk membukanya. Dan ingat mulai besok se
g menunduk. Tubuhnya bergetar. Nandini masih berusaha menghil
mah Ibu, tapi ternyata di sini lebih parah," gumam Nand
antarkan nona ke
berada di hadapannya. Lalu gadis itu tersenyum lembut. B
an," kata Nan
anya diam. Hati pria itu teriris. Dia membayangkan jika nasib anak perempuannya seperti nona mudanya. Tidak ada tempat ber
silahkan," ka
ka pintu terbuka saja sudah gelap, bagaimana jika pintu tertutup pasti aka
ika harus tidur di sini, hanya saja bole
ona," jawab pria
ak gelap seperti sekarang paman, a-aku takut
ya serasa di remas kuat. Dia dapat mel
kali ini saya melanggar per
an di gudang dan saya juga akan menaruh kas
hannya masih ada orang yang mau menolongnya. Lalu dia pun sponta
u di sehatkan, sekali lagi terimakasih ata
ersenyum. "Kamu bisa memanggil p
gguk, "Terimakas
lihat putrinya yang sudah tiada. Senyum dan semangat Nandini, hampir sama dengan almarhum putrinya. Maka
n keadaan gudang yang gelap. Tak lama, pria paruh baya itu datang men
uk Nak," ucapnya me
mun seketika tersentak
a siapa?" ucap Na
is itu diam mematung, karena ini baru pertama kalinya ada y
ta bereskan gudangn
jaan paman?" tanya
b Jordhan singkat dan ters
Sedang Nandini memperhatikan dari dekat. Selan
ah," seru Nand
g mendapatkan sebuah mainan. Kedua orang itu pun mulai memberesk
raksasanya. Pria itu tampak serius mengerjakan dan memeriksa beberapa berkas yang membut
m. "Bagaimana kabar adikk
an pandangannya. La
ik Lo hanya Meylan
melawan. Karena apa yang di uca
dan jangan pernah Lo menyakitinya. Dia s
h berkata, 'INI BUKAN URUSAN LO,
abat. Dengan membawa rasa marah dan ju
ku lah yang akan membawanya pergi jauh dari hidupmu. Sampai kau men
ya bahagia. Semenjak kejadian Meylan lari dari pernikahannya, di situ dia sadar. Jika apa ya
an Xavier untuk memastikan keadaan Nandini. Namun, dia tidak bisa gegabah. Tentu di
sihkan gudang yang akan dia tempati. Sungguh dirinya merasa puas keti
elesai juga pekerjaan kit
ersenyum kecil. Dia merasa m
rsiap untuk memasak makan malam. Sekarang sudah puku
, tolong tunjukkan dapurnya di se
an lembut. "Maaf paman tidak bisa membantumu banyak, hanya ini yang bisa paman lakuk
uh baya itu. Lalu menggenggam t
ANDI
bagai budaknya. Budak untuk membayar kesalahan keluarganya. Kejam ya memang Xavier seperti itu. Dia
ngat berbanding jauh. Sifat Xavier turunan sang ayah. Yang dingin,
Maaf, tadi aku masih membersihkan gudang. Yang kata an
ni menundukkan kepalanya, tidak berani menatap waja
aku pulang kau harus berada di depa
" cicit
lawan. Hanya saja dia masih menyayangi dirinya karena dia tidak ta
andini bergidik. Meskipun sudah biasa di siksa. Tentu akan bed
dan juga baju gantiku
pria itu hanya menatap datar perempuan yang berlalu
sebelah mana?" ta
ggil salah satu pelayan yang ada di sana menyuruh
ng akan membawanya ke kamar utama rumah itu. Xavier melarangnya
kan awal mula dia bisa berada di sana. Iba tentu saja, wanita paruh baya itu t
ta itu dan berlalu dari sana setelah mendengar u
ahnya. Kamar yang dominan dengan ciri seorang laki-laki, Nandini menatap
an merasakan tinggal di kamar yang persis istana ini," lirih Na
pai kau melupakan tugasmu!" suara dingin itu meny
Gadis itu menunduk takut, bahkan tubuhnya sudah bergetar. Xavier puas ketika melih
iksa gadis itu. Dia akan membuat, hidupnya se
pakan tugasmu, dan ingatlah hukuman menanti
u menyiram tubuh itu di bawah shower. Membuat tubuhnya basah.
Bod