Pengantin Kecil Tuan Xavier
senyum tipis di bibirnya yang seksi, senyum tak lepas dari bibirnya. Jas hitam berpadu dengan k
an pernikahan. Pernikahan impiannya bersama sang kekasih hati. Suda
an mencoba untuk membuang nafasnya secara perlahan u
kekasih hati sebagai RATU di dalam hidupnya. Sambil menunggu yang lain siap, dia meraih ponsel yang tergeletak di atas meja, mencoba u
gaktifkan ponselmu. Dasar gadis nakal,
obil mewah terlihat berjejer di jalanan. Dengan Xavier duduk bersama sang kakak. Arshak
enepuk bahu sang adik. Kini mereka sudah berjejer duduk di kursi yang sudah di sediakan oleh Rini. X
sudah siap?"
dah siap," jawa
ab kabul, boleh pengantin wanita
Lama wanita paruh baya itu menunggu tapi sayang pintu tak kunjung terbuka, perempuan itu membuka
di hari pernikahanmu!" ucap Rini panik dan juga ketakut
ap?" tanya Penghulu unt
mengeras. Dia menatap sekeliling, tidak mungkin jika ke
a meminta penghulu untuk menunggu sebentar. Sesampainya di kamar, alangkah ka
ia!" tanya X
uami putrinya, sudah berada di kamar. Wajah wanita itu pucat seketika, kala melihat
" ucap wanita itu terpotong. "Dia tida
ngin tahu! Pernikahan ini harus
u, Xavier lebih memilih menunggu di kamar itu tak lupa dia menghubungi anak
iam memikirkan kesalahan apa yang sudah di perbuatnya. Tapi sayang, tidak ada cel
tika melihat putri bungsunya seda
buh kecil Nandini menuju sebuah kamar yang letaknya dekat dengan dapur. Dia mencengkram kuat lengan gadis itu,
kan kakakmu, menikah dengan Tuan
dengan kekasih kakak, Bu? Lantas
ucapan Nandini. Dia tidak suka jika gadis itu memanggi
r entah kemana. Yang penting saat sekarang, pernikahan ini tidak batal. J
s mau menggantikan posisi kakakmu! Jika kau tidak mau, maka k
makin kencang. Ibunya begitu kuat kala memegang lengannya.
na wanita itu sudah kembali menyeretnya. Memb
ke kamar putrinya dengan membawa seorang wanita yang sudah memakai baju pengantin. Wanita it
ta Nandini, pria itu sangat dingin,jika pun mereka kebetulan bertemu, Nandin
a itu, raut muka pria itu masih menggambarkan sebuah
ai mengucapkan ijab kabul dengan nama yang berbeda. Terdengar kasak kusu
langkali dia berusaha mengatur napas, hingga suara seseorang menya
atap wajah tampan itu. Keduanya saling beradu pandang. Entah
ni mengucapkan kata i
Meylan!" Xavier pun bergumam dalam h
vier. Pria itu tampak terpaksa mengulurkan tangannya. Nandini me
angsung menarik diri, kemudian bangkit hendak pergi. Namun,
pelaminan. Tunggu sebentar, kita lakukan dulu sesi f
tuk tidak terlalu banyak mengambil gambar tapi, ia malah diminta untuk mencium kening istrinya untuk foto terakhir setelah
kan menuju ke pelaminan, dan untuk yang mau member
yang datang. Mereka tidak menyangka jika p
iksa oleh Ibu-Nya, sekarang di paksa untuk mengg
sampai ke telinga menantunya. Tapi sayang sekali karena Xavier sudah mendengarny
k ke atas panggung. Kini tiba teman-teman
gka ternyata jodoh Lo anak kec
annya memutih. Wajahnya memerah menahan amarah. Mereka
a 29 tahun, pria yang mempunyai wajah tegas namun le
nya. Karena bagaimana pun, sekarang dia adalah istrimu," ucap Arshaka sembari menepuk punggung sang adik, lalu beralih menatap seoran
emoga bahagia," u
a diam tanpa me
ru itu sedang berada di dalam kamar mungil Nandini. Gadis i
ajah yang tertunduk i
T DATANG B