YAKUZA IN LOVE
an yang juga tengah duduk di depannya menyilangkan kaki dengan nyaman sembari membaca surat kabar di kedua tang
awat, namun dirinya langsung mengetahui bahwa pesawat yang ditupanginya ini merupakan pesawat kelas VIP meli
ari semua Penjaga berbaju hitam yang berbaris dengan rapi seolah menyambut kedatangan Kanae dan pria asing itu, Awak Kapal, dan petugas Pramu
tidak ada seorang pun dari mereka yang berada di pihak dirinya, sekaligus membuat Kanae juga menyadari bahwa pria yang tenga
kukan perlawanan apa pun lagi hingga saat ini. Waktu berjalan beberapa jam, entah berapa lama pastin
adanya setelah ini. Kanae tidak bsa menurunkan penjagaan dirinya di depan pria asing yang merupakan penculiknya ini. Meski begitu, karen
asih sama pucatnya sejak awal. Pandangan mata Kanae juga telah berkunang-kunang kembali s
mah tidak pada tempatnya, sembari menegakkan kembali punggungnya yang terasa kaku dan sakit di banyak bagia
but, sesuai yang pria itu telah janjikan pada Kanae untuk gadis itu bisa beristirahat di sepanjang perjalanan mereka. Namun Kanae tetap kera
ya ketika dia dalam kondisi lemah seperti ini. Haru Shima sengaja hanya duduk diam memerh
Haru Shima takjub mengingat penampilan gadis itu yang terlihat seperti seorang putri yang manja di mata pria itu. Pi
k perduli bagaimana dinginnya wajah yang pria itu tunjukkan sedari tadi. Kanae hanya melirik dan mendengarkan interaksi di a
eh ke arah Kanae. "Apa ada makanan atau minuman yang anda inginkan, Nona?" tanya pria itu pada Kanae untuk memas
melanda kepalanya. Bahkan napas gadis itu sudah tidak teratur. Kanae merasa dunianya se
lai meletakkan makanan dan minuman untuk Kanae di depan mejanya, membuat gadis itu
mbuat perut Kanae dicubit dengan begitu keras dari dalam. Tapi saat ini, setelah waktu lama terlewati, begitu
terganti dengan kondisi tubuhnya yang semakin melemas. Sejujurnya
idak perduli. Mendengar jawaban pria itu membuat Kanae hanya bisa menghembuskan nap
ersedia di atas mejanya sedikit pun. Tenaga Kanae yang melemas membuat tangan gadis itu cukup bergetar ketika membawa gelas berisi air ter
jadi benar adanya. gelas yang dipegang Kanae berakhir terjun ke bawah dari tangan kecil gadis itu. Beruntun
baginya. Dengan sigap pria itu meletakkan kembali gelas tersebut di atas meja sementara Pramugari di sana masih terlihat terkejut
n membawanya menuju ranjang yang telah disediakan. Dengan hati-hati pria itu meletakkan Kanae di sana. Melih
ak jauh dari sana sembari memerhatikan pekerjaan perawat itu dengan lekat. Kedua tangannya terl
tidak akan bisa bertemu Iyoto Matsumoto
esan pria itu pada perawat tersebut. Setelah melakukan tugasnya, p
itam datang mendekati pria itu
an nona Kanae dengan segera. Dan persiapkan tempat itu karena
ka untuk menyiapkannya segera," b