YAKUZA IN LOVE
mai di jalan, di mana sebuah mobil berwarna hitam nampak melaju begi
yang ditemani oleh wanita cantik yang merupakan istri sahnya nampak fokus
ang untuk semakin mendekati mobi tersebut. Kedua penupang di dalamnya nampak terlihat begitu panik terlebih w
mobl tersebut. Dan ketika salah satu mobil tersebut sudah mendekati mobil mereka bahkan hampir sejajar dengan posisi mobil yang ditumpanginya, sementar
an diri dan dengan keras menghantamkan sis mobil ke arah mereka. Membua
erpersok ke bawah, namun ketika mobil tersebut menabrak sebuah batu besar dan terpental j
mpat. Beberapa pria yang memakai baju berjas hitam-hitam berubuh besar dan nampak mengerika
an mobil tersebut. Para pria berbaju jas hitam tersebut saling berpandangan satu sam
rambut yang disurai ke belakang tersebut merupakan salah satu pemimpin di antara mereka, sehingga kedatangan pria tinggi tersebut lan
amaian area pegunungan tersebut malam ini sehingga membuat mereka semua berbicara dengan suara lebih keras satu sama lain. selain itu, mereka semua men
ham bahwa maksud dari kata 'Aman' yang digunakan oleh pria tersebut merupakan sebuah istilah yang dipakai mereka dalam menjelaskan bahwa
untuk menatap lebih dekat ke arah bawah di mana jurang yang cukup dalam d
ium juga oleh penduduk setempat terebih dulu, atau bahkan pihak kepolisian yang bertugas. P
ai yang dipasang di sekitar tempat tersebut membuat pria tampan tersebut cukup merasa lega.
melihat kejadian malam ini akan semakin memban
a yang mendapatkan gadis itu lebih dulu," titah pria bernama Shima tersebut. Pria bertubuh
ima dan sama-sama masuk ke dalam mobil. Tidak lama kemudian
*
likan keadaan seorang gadis berbaju hitam yang tengah berdiri di atas gundu
diri di bawah derasnya hujan yang seakan ikut berkabung atas kematian kedua orang tuanya. Menutupi air mata yang jatuh deras
ulang tahunmu nanti, oke?!" Suara lembut itu terdengar merdu di telinga gadis yang dipanggil Kanae itu. Gadis yang saat ini masih
jalan ya. Papa tidak lupa
obil. Kita akan sampai saat pagi nanti. Kamu lebih bai
au tidur Bunda. Titip
a itu adalah panggilan dan percakapan terakhir yang bisa dilakukannya dengan bundanya. Karena pagi h
ahwa kecelakaan tersebut disebabkan karena keadaan cuaca yang malam itu memang sedang hujan deras, dan didukung dengan jalan pegunungan yang cukup lic
sebatang kara secepat ini. Di usianya yang 17 tahu
mengalir di kedua pipinya. Hingga dirinya tidak bisa menahan lagi. Gadis bernama Kanae itu akhirnya menutup wajah sembabnya dengan kedua tangan. Setelah itu tubuhya meluruh jatuh ke bawah, jongkok sendirian di sana semb
rasa begitu sepi setelah kepergian kedua orang tuanya. Kanae jatuh sakit, demam tinggi karena kehujan
ni mata jernih itu sudah terbuka dengan wajah sayunya. Beberapa menit berlalu dan
jam makan malam karena merasa tidak enak makan. Dan pagi ini perutnya sudah terasa keroncongan, namu
arah. Bahkan napasnya sudah terasa memberat. Meski begitu, Kanae masih tidak berminat meminta pertolongan siapa
unggu sebentar lagi saja. kanae mengatakan pada dirinya sendiri untuk menunggu waktu lebih di atas ranjang
ng sudah basah akan keringat. Kanae mencoba memejamkan kedu matanya sekali lagi. Gadis itu
usik istirahatnya. Kanae mengernyitkan kedua alisnya karena merasa terganggu dengan suara bel pintu ru
aikan suara bel pintu, semakin orang itu membunyikan belnya dengan tidk sabar. Hal itu semakin membuat Kanae merasa bingung se
rangan o
jika tahu tidak ada orang
ajah horor. Jangan-jangan orang yang datang itu merupakan salah satu renteni
ki begitu dengan menguatkan seluruh tenaganya, Kanae akhirnya turun dari atas ranjang
tas dalam tubuhnya yang kurus. Kanae melangkah mendekati pintu dengan perlahan. Sungguh, tubuh kurusnya terasa begitu berat terlebih rasa lapar sudah menggerogoti perut datar gadis itu. dalam perjalanannya yang terasa begitu lama itu, Kanae berpikir
dor pintu dengan kencang seperti itu, bisa-bisa pintu rumahnya akan hancur begitu saja, dan itu akan sangat merepotkn dirinya nanti. kan
udah berdiri di depan pintu rumahnya. Mereka langsung menoleh ke arah Kanae. Dan gadis itu tidak mengenal satu pun dari pria-pria te
tuh tidak sadarkan diri di depan mereka semua. Untunglah dengan sigap salah satu dari mereka yang berdiri te
na?
adis itu untuk melihat wajah pucatnya. Tangan besarnya menyentuh sisi wajah
ma-s
kan masuk ke dalam rumah Kanae dan menutup pintu rumah tersebut. Pria bernama Shima itu membawa tubuh Kanae ke dalam kamar terdekat. Dengan perlahan pria bertubuh tegap tersebut meletakkan tubuh kurus Kanae ke a
tu timnya yang juga ikut memerhatikan wajah gadis itu di belakangny
cari obat penurun panas," pesan Shima men
-san. Aku yakin dia belum mengisi perutnya pagi ini. J
mpak. Tanpa menunggu lagi mereka bertiga segera berbalik
darkan diri di atas ranjang. Pria berwajah tampan itu menghela napas pelan memerhatikan
a segan sekali lagi pria asing itu membuka almari pakaian dan melihat isi di dalam sana. Pria i
cing baju Kanae. Shima akan mengganti baju basah tersebut dengan baju yang baru untuk membuat gadis i
ya terlihat. Tubuh Kanae nampak begitu kurus di mata Shima. Kulitnya berwarna putih pucat dan bersih. Nilai tambah
annya datang dengan membawa sebuah baskom berisi air hangat dan handuk bersih yang dipesankann
hulu sebelum masuk ke dalam. Mengerti?!" pesan pria ters
Shim
anae. Pria itu mulai mencelupkan handuk bersih itu dan memerasnya se
am. Setelahnya pria itu kembali memakaikan baju untuk Kanae dengan rapi dan