MENYUSUI TUYUL
aras ayu itu, juga tersenyum ramah pada para ibu-ibu yang mengerubuti tukang sayur keliling. Sek
, Ibu-Ibu," s
i-kali menggelengkan kepala mendengar pembicaraan mengenai uang Bu Siti, pemilik warung yang hilang tadi malam. Wanita paru
nyanya pada Alisha yang masih mengeda
u Bu, masi
to Mbak?" tanyanya
an pesugihan dan uang hilang hanya melirik-lirik
ni libu
uami polisi tiap bulan gajinya ged
tun lalu memutuskan membeli sedikit sayuran dan lauk sea
suaminya yang masih lari pagi, jadi dia tidak ingin telat membuat sa
adi malam uang dari Pak Bintang suda
ang dua puluh ribu, yang hilang
tapi satu lembar. Eeh, tadi Mbak Alisha belanja pakai uang sera
a. "Ibu-Ibu, kalau menuduh orang tanpa bukti itu jatuhnya fitnah, lho. Memangnya, Ibu-Ibu nggak takut diibaratkan memaka
u cari pesugihan? Gaji polisi kan nggak besar Bu kalau seperti Mas Bintang. Kita bisa
sahut Bapak Tukang Sayur sambil
a nggak bisa menuduh mereka kan Ibu-Ibu? Mari Bu,
nya seorang perempuan muda yang tengah me
uat ngirim oran
rlari-lari di lapangan desa. Kulit kecoklatannya yang basah oleh keringat tampak mengkilat terkena sinar
ng tengah mengendarai motor dan memelank
Bintang ketika memperhatikan jok moto
Mas
Pak?" tanya
, Mas Bin. Kerja Mas Bin," jawa
yang penting
. Ya sudah Mas, itu teman-
ng ditumpangi 4 orang. Mereka hanya mengangguk
go Ma
i-hati Pak, kerja, ha
kasih,
a di desa ini memang terasa sangat sejuk. Suasana desa yang asri jauh
ka rumput itu terinjak. Harum rumput bercampur ta
yang jaraknya sekitar satu kilometer. Sesekal
alaman rumah yang agak luas dengan tanaman
us sarapan Mas," ujar Alisha sambil menen
ik? Cabe masih i
t tahu i
ngan sayang. Kemudian keduanya memasuki rumah untuk sarapan. Setelah itu,
disindir-sindir." Alisha kembali mengeluh
suka lihat orang lain maju. Aku malah bangga sama kamu. Han
as juga, Mas!" sahu
arik tangan istrinya menuju ke teras sampin
Nanti pasti kalau ada teta
nyir. Mobil kita sendiri ini. Lagian Ayah ngasih mobil untuk hadiah pernikahan kita bukan bua
Paling kalau nggak cari pesugihan ya korupsi," cibir seorang ibu b
tang membunyikan klakson lirih untuk menyap
kurus itu, hanya bisa mengangguk menyet
Si ibu bertubuh tambun kembali sibuk menjemur padi, meratakan dengan kak
in sering menghabiskan waktu mereka di tepi danau yang menjadi destinasi wisata Kota Reog ini. Apalagi, de
wul goreng dan ikan bakar, maka Bintang mengajak istrinya itu menuju ke Mloko Sewu. Tak henti-hentiny
ulan madu tipis-tipis
arkan. "Iya benar, temp
n dekat pohon pinus, madep sini.
intang tampak mendekat ke arah sepasang kekasih yang duduk tak jauh dari mereka untu
ini!" perintahnya sambil memberi instr
tuk gadis itu yang membuat
ntang berdering tanda ada panggilan masuk. Sontak
elepon
rima kasih
ngan raut wajah terkejut. Dia menatap istriny
ha yang melihat raut wajah
Pak Haji Imran dan meninggal. Maaf Sayang, ayo