icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
MENYUSUI TUYUL

MENYUSUI TUYUL

icon

Bab 1 Kecurigaan

Jumlah Kata:1011    |    Dirilis Pada: 15/08/2023

ta yang dulu adem ayem, kok sekarang s

intang ngingu, (melihara) ya? Rasanya kok aneh. Padahal,

k semua) orang yang melihara

opi hitam dari cangkir keramik kecil itu

i-laki, seperti sudah menjadikan tradisi, selalu berkumpul di situ. Hanya sekadar minum secangkir kopi, menik

lima puluh ribu. Katanya, mau buat arisan, malah amblas uangnya," celet

h terus, fitnah itu!" sahut seorang pemuda dengan potongan rambut nyentrik berw

emparkan sisa potongan tempe goreng k

in jajan, sehari habis lima pulu

ikan di telinga kirinya it

diambil tuyul? Nggak usah percaya begituan,

a

uda yang sebenarnya berwajah tampan

lotot ke arah sahabatnya. "C

. Shalat saja cuma tiap Jum'at. Itu pu

-bawa bapak aku, lah. Ba

ong anak, lah kamu, masih saja menghabis

berdaster batik, si pemilik warung yang m

pemuda 24 tahun itu dengan asal yang memb

apa lelaki berumur yang masih asyik membicarakan tuyul dan pesugihan atau sejenisnya, m

terpengaruh dengan isu mistis. Mereka memilih melanjutkan pembicaraan m

elatihnya sampah

berisi mafia," ejek s

seru Farre

ius banget?" tanya laki-laki yang turun da

rel lagi PMS," jawab Dino yang d

n, mul

ndak Farrel yang mengangguk sopan padanya.Tatapan beberapa orang yang tadi membicarakan pesugihan dan se

he. Masih ada gorengan

, masih Mas. Ma

pisang goreng

, Pak

ggo,

ga beberapa pengunjung warung. Bahkan, ada yang mencebikkan bibir dan mengayunkan telap

ambil lagi sama tuyulnya," bisiknya sambil

et tiga. Iih, tapi kembaliannya jangan uang it

tingkah menghadapi ucapan Farrel. Sedangkan laki-laki bertubuh kurus yang

tua geng desa namanya kala

rumahnya. Mata lelaki itu menyipit, saat melihat seorang perempua

l mengangguk sopan, yang dibalas dengan

ulang,

, olahrag

, di dal

a, mon

, Mas

sim kemarau atau mendekati musim penghujan. Tetapi, untuk malam ini, udara di Desa Karanglor t

buka pintu depan rumahnya setelah mencabut

kumsala

nyanya sambil menatap

ya dan mencium punggung tangan laki-laki bertubuh tegap i

at ke arah Alisha, istrinya. Tatapan mata lelaki itu tertuju k

n begadang, dilanj

n-jalan, Mas," sahutnya sambil m

, merupakan hal yang sangat menyenangkan. Walaupun hanya ke danau atau makan nasi pecel di pin

sambil kembali menatap layar laptop. Sedangkan Bintang duduk di sa

h Bu RT, ramai bicara duit i

aki-laki itu dari layar televisi kini bergant

anyanya dengan

ng melihara pesugihan, Mas. Dan sepertinya, mereka ada ya

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Kecurigaan2 Bab 2 Part 2 Bulan Madu Tipis-tipis3 Bab 3 Perdebatan4 Bab 4 Part 4 Menyusui Tuyul 5 Bab 5 Part 5 Kiriman Beras Kuning 6 Bab 6 Rancana Tumbal 7 Bab 7 Mulutnya Miring Ke Atas 8 Bab 8 Part 8 Isu Uang Hilang9 Bab 9 Menjebak Makhluk Halus 10 Bab 10 Tumbal 11 Bab 11 Hidangan Lezat 12 Bab 12 Gunung Kemukus 13 Bab 13 Tumbal Pengganti 14 Bab 14 Pembunuhan 15 Bab 15 Fitnah 16 Bab 16 Tipu Daya 17 Bab 17 Kematian Hasan 18 Bab 18 Tumbal Di Bulan Purnama 19 Bab 19 Petunjuk Baru 20 Bab 20 Membeli Rumah Baru21 Bab 21 Mencari Yuyu22 Bab 22 Rencana 23 Bab 23 Melihat Tuyul 24 Bab 24 Tolongin, Nur 25 Bab 25 Rahasia 26 Bab 26 Sebatang Rokok 27 Bab 27 Kecurigaan 28 Bab 28 Hubungan Terlarang 29 Bab 29 Aib 30 Bab 30 Dendam Sigit31 Bab 31 Menjebak Tuyul 32 Bab 32 Menangkap Tuyul 33 Bab 33 Calon Tumbal 34 Bab 34 Rencana 35 Bab 35 Melihat Menyusui Tuyul 36 Bab 36 Perjanjian Dengan Jin 37 Bab 37 Insiden di Warung 38 Bab 38 Permintaan Mbah Kukus 39 Bab 39 Maafkan, Nur 40 Bab 40 Kenyataan Pahit 41 Bab 41 Mencari Ide 42 Bab 42 Ancaman Farrel 43 Bab 43 Rencana Jahat 44 Bab 44 Keingintahuan 45 Bab 45 Rencana Bocor 46 Bab 46 Kejujuran Nur 47 Bab 47 Pengakuan 48 Bab 48 Rahasia Farrel-Karina 49 Bab 49 Kecelakaan 50 Bab 50 Kembalinya Danang 51 Bab 51 Kepergian Banu52 Bab 52 Penculikan Nur 53 Bab 53 Ancaman Sigit 54 Bab 54 Penyesalan Farrel 55 Bab 55 Penculikan Farrel 56 Bab 56 Pencarian 57 Bab 57 Disekap 58 Bab 58 Gerbang Bambu Kuning 59 Bab 59 Daerah Kekuasaan Lain 60 Bab 60 Pesta Persembahan 61 Bab 61 Pembantaian 62 Bab 62 Akhir Hidup63 Bab 63 Kematian Yang Buruk64 Bab 64 Permintaan65 Bab 65 Tujuh Hari....66 Bab 66 Pertemuan Bagus dan Pak Abdul67 Bab 67 Wewe Gombel68 Bab 68 Tentang Pak Abdul69 Bab 69 Kepulangan Farrel70 Bab 70 Kalung Petunjuk Masa Lalu71 Bab 71 Akhir Yang Buruk72 Bab 72 Jenazah Dikerubuti Semut73 Bab 73 Peristiwa Penutup Kekacauan74 Bab 74 Tamat