Shalawat Cinta
anya malam ini ingin di perpanjang kalau perlu seribu tahun lagi, a
an yang seperti gado-gado. Berharap tidak ada pagi yang akan menyapa sampai cinta data
ka bumi seakan saling mendekat dan menyatu. Terlihat dengan jelas sebuah nama ada di kedu
agian yang tak mampu diukur dengan sebuah kata. Senyumnya t
a merah berkokok. Entah kenapa pekarangan itu tampak seperti kobaran api tatkala dua ekor ayam saling menyerang, s
kesejukan menjalar ke seluruh tubuh. Di sisi lain bara a
suara terdenga
ngar lagi, tapi siap
. Cahaya benda langit masih terlihat dalam bayangan.
datang padaku, apa ini petunjuk? Tanyaku sambil mengingat bagaimana inda
e anggota tubuh. Beberapa menit kemudian kembali bers
jantan yang saling berdebat. Bagaimana sejuknya saat melihat matahari yang tertulis nama Diaz, dan rembulan yang bert
ng berbeda. Kenapa harus ada bara api yang menya
menceritakan mimpi kepada salah satu
patkan menemui kang Dewa di rumahnya y
di TPQ). Saat kang Dewa menyadari kehadiranku dia langsung
amu kesin
ng Alisa ingin bicarakan.
yang terletak di depan kelas di bawah pohon mangga yang rindang. Seperti biasa
Kang Dewa menyimak sampai selesai. d
um kang? Apa mi
takan sama, Akang, ke
tidak sabar untuk mengetahui maknanya. Mungkin ini akan terdengar aneh karen
a tidak pernah percaya dengan t
ajala
ng membuat perasaan ku sedikit lega. Itu artinya aku dan Diaz memang diciptakan bersam
waktunya perbedaan itu jadi sebuah kesamaan," tiba-tiba seny
antara kalian kan?" Lanju
g jodohku harus lulusan pesantren, paham ilmu agama, bagus baca kitab kalau
ehidupan harus be
rmasuk golongan ki
emperhatikanku ya
sang legenda. Artinya kami diciptaka
a lakukan untuk meng
terdiam
g kalau dia memang l
nsya Allah." Antara yakin dan tidak karena para
us kita percayai. Semua itu kehendak yang Kua
segala kelengkapannya. Yang pasti aku sangat bahagia mendengar penjelasan dari kang D
san, aku tidak mau mengecewakan dan tidak mau melemparkan noda merah darah untuk Abah, Umi dan
ku lakukan. Diam
lan dengan kecepatan rendah meng
i luar rumah. Mungkin alur cintaku tidak akan serumit ini yang ting
elintas di wajah yang kusam, bisa aku rasakan apa yang sedang mereka bicarakan sejak tadi, senyum ini terukir indah dengan sendirinya sambil melangkah pelan diirin
wabanku terkabul, bang Ikhsan mengakhiri perjodohan dengan a
ini aku pasang serapi mungkin men
bisa memaksa Ikhsan, kami minta maaf yang sebesar
lon Ikhsan?" Tanya Akung sedikit tegang. Aku
Kiai Abdul Karim pe
pilihan Ikhsan." Potong Akung wajahny
atur." Lanjut Akung sebelum
tidak berpihak padaku. Sekarang waktun
a dengan mudah secara perlahan Tuhan aka
�️🛩