icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Perempuan Lain Di Pemakamanmu

Bab 6 Setali Tiga Uang

Jumlah Kata:1022    |    Dirilis Pada: 06/08/2023

ru saja selesai makan siang. Aku nekat menghubunginya. Pada hitungan ketiga baru teleponku diangkat. Sejak mereka remaja,

nku layaknya petugas bantu-bantu. Dingin dan tak terbuka

meeting sebentar lagi, Hamim

Mengapa anak laki-lakiku berubah menjadi seperti ini? Me

inta pindah tidak? Carik

Ulasannya di google bagus. Mama jangan nyusahin dong, Hamim sudah depo

ke tempat Hamim kalau Claris setuju... Apa mama tele

tambahan mama juga. Mama di situ saja, Hamim gak punya biaya tambahan l

pi H

l

lah ditutup secara sepihak oleh Hamim. Kugenggam erat te

tak ada hargan

k

jut, kupikir sudah tak ada orang lagi di sini dan la

angsung menghampiri se

u tahu bahwa itu dia, apa maunya? Apa tadi ia mendengar percakapanku dengan Hamim?

k enak hati

i jam tidurku biasanya dan

pemutaran film saja menjadi lebih sore agar kau dapat

terima

ri pintu, aku menghembuskan napas leg

ra penghuni dan kemudahan akses petugas dalam merawat kami. Namun tetap s

min bahwa semua benar-

ruti jadwal tidurku? Apa tidak berlebihan? Ia malah membuatku semakin

. Tak ingin menimbulkan kesalahpahaman antara ia dan istrinya. Walaupun

i. Aku tak ingin ada perempuan lain lagi yang merasakan nelangsanya,

bali saja ke rumah yang telah kupamiti itu? Rumah penuh luka dan ke

al yang tercetak di dalamnya dan mendapati deretan angka y

enyentuh angka 1 milyar itu untuk main saham, katamu. Ada teman yang

ya administrasi. Aku yang awalnya keberatan karena sejujurnya itu bukan dari uang nafkah yang kau berikan padaku. Melainkan uang dari has

tak pasti. Namun dengan tak tahu malunya waktu itu kau bilan

aik, aku menurut. Bo

tu yang bilang, “Kau meman

api rupanya karena, engkau membandingkanku dengan istri mudamu yang selal

nku telah lelah dan menua lebih dulu. Dari mata rabun yang mencari lubang pada j

i istri manja dan penuntut yang hari-hari sibuk bersolek diri. Aku tak peduli

kembali ke sana? Beranikah aku, melangkah dan menentukan jalan hidup

a. Yang dipikirkan adalah amalan semasa hid

ku ditemukan, tak akan bertanya berapa pelayat

ng akan kuambil, terdengar suara ribut-ribut

g lorong tampak beberapa orang lewat deng

epaskan dekapannya pada tubuh orang yang sedang diangkat. Aku men

Raqib pada sus Indah yang tampak terguncang

hat kain yang menyembul, dipaduka

la

g-bincang dan terakhir kutinggal tadi ia

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka