icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Perempuan Lain Di Pemakamanmu

Bab 5 Melati

Jumlah Kata:1119    |    Dirilis Pada: 06/08/2023

engan baju rumahan yang nyaman lalu pergi ke amphit

dulu dia memang suka hal-hal yang berhubungan dengan elektronik sehingga tak heran dia masih tak ketinggalan dengan teknologi terkini. Tubuhnya

g kutaksir setara denganku menepuk bantalan kulit yang belum ada pe

dialih fungsikan sebagai amphitheatre oleh mas Raqib itu. Dataran di bawahnya kuduga adalah bekas kola

nita itu dan permisi untuk duduk di sam

ramah saat aku sudah

an Ibu siapa?” Ak

Mela

panti ini ya?” A

nama panti ini dari nama sa

gitu

tahu namaku, kupikir

ikah tanp

na kami baru saja bertemu namun ceritanya terlalu personal. Kulihat m

n yang bahagia dan ak

mi setua ini tidak memiliki a

an Melati tersebut seolah

inya membicarakan itu juga tidak pa

Jika alasannya

ke dalam pusaran masalah mereka? Bertemu saja tidak pernah bisa-bisanya i

hubungan macam-macam... Hanya kenangan suami saya terhadap Ibu dulu membuat hatiny

ah berumah tangga berpuluh tahun lamanya? Kulirik Bu Melati, wanita di sampingku ini masih bugar, tubuhnya tegap, rambutnya masih sehat pan

dulu di kala muda, karena saat ini pun cantik

tahu, bagaimanapun takdirku sudah sama Mas Raqib. Aku menyaksikan sendiri bagaimana rasa senangnya yang t

rena ia ingin merawat Bu Ayna kala kita sudah sama-sama menua. Ia yakin sekali wa

mulut Melati, istri Mas Raqib sendiri. Aku tak bisa bayangkan bagaimana sakitnya. Sementara aku sendiri

liknya, aku tak punya we

, namun pikiranku melayang. Fakta-fakta yang telah diungk

ganggu yang lain menikmati filmnya. Film nostalgia dengan ditemani ka

tidak nyaman. Saya akan menutup mulut saya, ini film ke

yang penuh akan gejolak jiwa untuk membuat drama. Aku yakin seperti yang

sudah ke

istri telah berlapang dada, bukan berarti terus-terusan dicekoki ke

ku tak enak, maka

biasa tidur jam segini

tak bohong, ini memang jam malamku, terlalu malam maka

t kekhawatiran di sana. Mungkin ia menyesali dirinya yan

njut saja menonton. Saya suda

keras yang membuat beberapa pasang kepala menoleh ingin tahu apa yang

rtanya-tanya. Aku tak ingin mereka berdua berselisi

ngkah mudanya berjarak lebar, sehingga ia harus berulang kali be

a sendiri kok... Siapa tahu nanti

ati. Saya memang ditugaskan untuk mempriorit

ng memeri

eduh ini, tujuan didirikannya. Dan kami semua tahu bagaimana senangnya Pak

ar sesuai dengan selera Bu Ayna yang dulu masih diingatnya. Semua gorden dig

erlaluan. Semua ini terlalu berlebihan. Bahkan Indah yang bukan s

ngga orang? Sementara aku sedang berjuang untuk keluar dar

t menyepuh hati, bukan

h Hamim. Aku akan min

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka