Simpanan Om Tampan
ia lebih memilih untuk menatap wajah cantik Diandra yang masih tertidur pulas di sampingnya. Gavin mengusap puncak kepala Diandr
onstuksi terbesar di negeri ini. Diandra lah yang menemani Gavin sampai dia mencapai semuanya, hingga akhirnya, dua tahun sil
reka. Diandra saat ini memang begitu sibuk, hingga jarang sekali meluangkan waktunya untuk Gav
andra, sekalipun istrinya itu masih tertidur. Hasrat Gavin rasanya seakan mem
lakukan. Selanjutnya Diandra mulai mengikuti alur yang Gavin mainkan. Lidah keduanya saling bermain, me
ini terlihat begitu kesal. Dia mengerti, siapa pagi ini yang sudah menelpon dan mengacaukan momen romantisnya bersama Diandra. Dia adalah Pearly, seorang la
us tentang pekerjaan mereka hari ini. Bagi Diandra, Pearly yang merupakan teman kuliahnya di jurusan seni dulu, merupakan sosok yang begi
, Gavin,' ba
*
yata begitu melelahkan bagi dirinya hingga membuatnya terlelap sampai pagi. Dia
to
dari arah luar. Sebuah suara yang C
!" jawa
gil Tuan unt
i?' batin Cheryl. Dia kemudian b
enatap wajahnya pada cermin yang ada di atas wastafel di dalam kamar mandi tersebu
an turun ke bawah untuk sarapan bersama Gavin. Namun, tidak ada
in Cheryl. Dia lalu duduk di salah satu kursi yang ada di meja mak
vin, selamat pagi F
alam Bi Asih memanggilmu untuk makan malam, tapi
Cheryl sambil menahan rasa gugup, bahkan debaran jantungnya pun terasa beg
erjalanan kemarin pa
dang pada Frizz yang saat ini terlihat
Namun, Frizz hanya diam, dan lebih mem
au Kak Cheryl aja
zz disuapi Bi Asih, tapi kayaknya bibi masih sibuk
jadi biar Kak Chery
Cheryl aja yang suapi
an sarapan untuknya. Saat masih menyuapi Frizz, tiba-tiba Diandra turun lalu
ng terlambat, jadi aku tidak sempat bertemu dengan
e, tidak
tuh sesuatu kau minta tolong saja pada Bi Asih da
Diandra," j
ada Gavin. Gavin hanya mengulas senyum tipi
eres diantara Diandra dan Gavin. Bahkan, dia merasa hubungan mereka terlihat tidak sedang baik-baik saja. Sungguh sangat berbeda dengan apa yang dia lihat d
batin Cheryl. Dia kemudian melirik pada Gavin yang saat ini terlihat sudah menyelesaikan sarapann
darimana dia tiba-tiba mendapatkan keberanian berbicara sepe
sekali? Kenapa aku bicara
au aku sud
Tentu saja kau boleh membantu merapikan dasiku, k
staga kenapa aku harus kecewa? Bukankah memang benar, a
h! Kau mau merap
i sudah berdiri menunggunya. Perlahan, Cheryl pun memegang dasi yang diken
hatinya, tanpa dia sadari tangannya mulai menda
ery