icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pesona Liar Sang Pelakor

Bab 3 Part 3. Maksiat Di Hotel

Jumlah Kata:1509    |    Dirilis Pada: 27/07/2023

sapa mertua yang telah tiba di ruang perawatanku.

arapan dan mimpi kami. Cucu perempuan

jadi nenek." Ibuku langsung m

li ini merasa sempurna. Melur memang menantu yang b

berubah menjadi kesedihan sebentar lagi

ita, boleh enggak, ya?

u. Nanti pukul

ar mau lihat, temani ka

idak boleh semb

dari luar, ayolah

a ke ruang bayi, setelah Mas Gil

bahagia dengan kelahiran putriku," k

dekati ranjang, lalu duduk di

gi akan ada prahara bes

ksu

anakku. Bisa saja orang tuamu akan me

a maksudmu?" Dia mencoba menggengam tang

dibohongi. Aku mencium sesuatu ya

kau berprasang

hat saja

*

nya sendiri. Sebenarnya aku sudah mulai bosan dengan keberadaan mereka. Karena hal itu membuatku tidak bebas bersikap k

dia malah semakin bertingkah kulihat. Sekarang tokonya lebih sering ditiggal-tinggal. Dengan alasan menjumpai pelanggan, memantau toko c

na dan kenapa. Hari ini aku putu

ik, mau ke mana, Mel

mar Chika putriku. Matanya

urusan penting," sahut

eh ke luar rumah. Pamali!" protesny

nting sudah sehat." Kuraih kunci mobil dan tas sanda

u nyetir

a,

enggak bareng Gilang, sih? Ke m

ulang tadi malam," s

k yang di cabang, Mel. Kamu

bilang apa-

khawatir, kalau kam

a pintu mobil, lalu m

sanin sih, sama Bik Ina. Tapi, tol

ani yang mencarikannya. Sengaja kusuruh cari yang sudah

as, lalu kembali masuk kedalam

alam tas sandang dengan tangan kiri. Rani rupanya. Sahabatku yang telah kukontak

atan mobil men

i di depan rumahnya. Gadis

elur sudah data

segala. Bakal rame,

itu berjalan menuju mobil. Ked

uh perempuan baru melahirk

Tadi kemari bisa." K

orang, sini

asuk ke jok depan.

suamiku kemarin sore?" tan

panjangnya. "Nih! Lihat sendiri!" katany

a jualan pupuk di hotel, coba?"

ali aja dia memang nemui pel

hotel lho, ini!" ke

Kamu sabar, dong. Jadi nyesel gue ngasih tahu elu,

, aku sabar

au membantumu mencari dia sekarang. Tapi, kalau kamu emosi kek gin

t, aku enggak akan emos

gapain di hotel itu. Toh dia juga sendiri. Ka

dia kemarin tidur di hotel itu, pasti se

tir. Kamu ikut aja, pokonya

ki halaman Hotel yang kami tuju. Seoran

ar di kira kita masuk ke d

mu jadi cerewet gitu, sih!" sahut

parkiran ini, periksa mobil su

? Kita ke sini nyari orangnya, bukan n

pasca melahirkan! Kalau mobilnya ada berarti orang

t mencari. Kami bertiga akhirnya berpencar. Pelataran parkir hotel itu sangat luas, juga padat kendaraan yang terparkir. Mungkin karena hari libur, banya

kembali saja ke mobil. Sepertinya karena selama sebulan ini s

g kekasih berjalan sambil berpelukan keluar dari pintu hotel m

arkir. Mereka berjalan kian mendekat. Aku terpaksa mundur kebelakang. Ak

akang. Ya Allah, berarti dia betul-betul nginap di hotel ini. Ngapain, coba? Bukankah kalau pulang ke rumah juga cuma berjara

kini mereka berada persis di d

adi kap

irip suara Harum. Kalau itu benar Harum, berarti yang laki-laki itu siapa? Mas Gilang? Mereka masih bertemu? K

han Melur, masa Mas harus menjatuhkan ta

mereka sedang membicarakan aku rupanya? Mas Gilang mau mentalak aku, tapi menunggu selapan. Laki-laki bereng

u. Mas Gilang selalu ke kamarku dengan alasan masih sibuk di toko. Kita bisa kelonan sampai tengah m

am kelonan? Alasan Mas Sigit di toko atau

nyingkirkan Melur secara cantik. Udah, ya, Mas antar ke terminal! Kamu langs

uan itu merebahkan tu

siang sampai ini sudah mau siang lagi," Mas Sigit memegang dagu perempun

n, tepat saat keduanya sali

k!" ucapku denga

saling melepaskan peluk

o, buka!" perintahku mas

Gilang me

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Part 1. Malam Maksiat2 Bab 2 Part 2. Drama Perselingkuhan3 Bab 3 Part 3. Maksiat Di Hotel4 Bab 4 Part 4. Harum Sang Pelakor5 Bab 5 Part 5. Aku Minta Talak6 Bab 6 Part 6. Kau Sentuh Aku Kau Kutendang7 Bab 7 Part 7. Mas Gilang Menolak Pisah8 Bab 8 Part 8. Mengusir Dengan Elegan9 Bab 9 Part 9. Rahasia Terbongkar10 Bab 10 Part 10. Keputusan Mertuaku11 Bab 11 Part 11. Pelakor Dan Ibunya Terusir12 Bab 12 Part 12. Kuminta Pisah, Papa Pingsan13 Bab 13 Part 13. Neraka Ini Bukan Untukku14 Bab 14 Part 14. Siksaan Manis Dimulai15 Bab 15 Part 15. Persiapan Gugatan Pisah16 Bab 16 Part 16. Pacar Baru Untuk Mesin Uang17 Bab 17 Part 17. Rahasia Terbongkar18 Bab 18 Part 18. Pelakor Ngamuk di Rumah Ibu19 Bab 19 Part 19. Pelakor Diamuk Warga20 Bab 20 Part 20. Mas Gilang Berdarah21 Bab 21 Part 21. Tipuan Kubalas Ancaman22 Bab 22 Part 22. Ternyata Harum Hamil23 Bab 23 Part 23. Pernikahan Gagal24 Bab 24 Part 24. Prahara Gagal Nikah25 Bab 25 Part 25. Mertua Mulai Buat Masalah26 Bab 26 Part 25. Mertua Menangis, Suami Meradang27 Bab 27 Part 26. Rencana Busuk Mertuaku28 Bab 28 Part 27. Lepas Dari Sergapan Sang Durjana29 Bab 29 Part 28. Ancaman Mas Gilang30 Bab 30 Part 30. Pertengkaran Dengan Ibu Mertua31 Bab 31 Part 31. Aku Jahat Ya 32 Bab 32 Part 32. Harum Tidur Di Ranjang Bekasku33 Bab 33 Part 33. Kudapat Bukti Selingkuh34 Bab 34 Part 34. Suamiku Diambang Kebangkrutan35 Bab 35 Part 35. Mata-mata Main Mata36 Bab 36 Part 36. Persiapan Sidang37 Bab 37 Part 37. Penghianatan Siska Sang Pelakor Baru38 Bab 38 Part 38. Tergugat Melarikan Diri39 Bab 39 Part 39. Sang Durjana Berdarah40 Bab 40 Part 40. Aku Tak Mau Terjerat41 Bab 41 Part 41. Mengalah Untuk Menang42 Bab 42 Part 42. Kumiskinkan (Lagi) Pelakor Itu43 Bab 43 Part 43. Kutaruh Beban Itu Di Bahu Harum44 Bab 44 Part 44. Wonder Woman Di Rumahku45 Bab 45 Part 45. Pertengkaran Dengan Ibu Harum46 Bab 46 Part 46. Rahasia Besar Mala47 Bab 47 Part 47. Mas Gilang Mengamuk48 Bab 48 Part 48. Pelakor Dan Si Rambut Jagung Terusir49 Bab 49 Part 49. Nazar Sang Durjana50 Bab 50 Part 50. Keluarga Harum Bermobil Mewah51 Bab 51 Part 51. Yel Yel Untuk Pelakor Ciptaan Kak Bulan52 Bab 52 Part 52. Kakak Ipar Mendukung Pisah53 Bab 53 Part 53. Surat Pisah Di Ambang Mata54 Bab 54 Part 54. Surat Pisah Kudapat Korban Baru Mendekat55 Bab 55 Part 55. Rumah Besar Dibakar