Pesona Liar Sang Pelakor
bibirnya yang baru saja dilumat itu bergetar, lalu di gigit-gigitnya penuh
t mengkerut. Rambutnya masih basah. Sepertinya dia seg
nadahkan tangan ke arahnya. Suaraku ma
nya terdengar serak, seola
" tanyaku dengan nada suar
u celana, lalu mngelua
pa? Dan naik apa?" tanyanya
adahkan tangan sekali lagi, t
s, terpaksa dia meletakk
mobil, lalu duduk
perintahku m
Rum!" katanya me
s!" perintahku m
uk. Segera kukunci semua
Tih? Kenapa dikunci?" p
h harammu itu, Mas!" sahutk
menggedor-gedor kaca mobil sambil memanggil nam
tar. Dia bergerak mundur, tapi terjebak d
t pagi adikku!" sapaku sam
Bibir tipis it
Perempuan itu terpaksa berse
dari dalam Mobil. Begitu takutnya dia
aku, karena telah menjadi seoran
mat ya, kak!" sa
amu malah pulang ke kampung? Bukankah kau telah berjan
k. Aku ..
? Jawab!
ut kakak
ahan yang telah kau lakukan sehingga aku har
n. Aku ...
? Jawab!
nta maa
cantik? Adikku yang bahenol? K
suami K
u dan suami
. kami t
jelas!" teri
ggelam dalam kenikmatan di dalam kamar hotel. Rani dan Mala juga entah ke mana. Mungkin masih sibuk meneliti
lah kukurung di dalam mobil. Kitatap lagi perempuan itu tiada jeda
kami telah selingkuh di belaka
mu. Tapi, dia segera mengalihkan tatapannya ke samping. Ingin sekali rasanya agar dia menentang tatapanku. Aku ingi
obil sambil menggedor-gedor. Aku tidak
sempurna, kau mau menyerahkan segalanya ke pada
ku," pungkasnya dengan nada bangga. Sepertinya dia sudah merasa di atas angin.
ng mana yang paling disukai suamiku?" tanyak
yang mana yang membuat
k, biar kujawab!" tan
. Sekaran
salut akhirnya dia berani jug
Gilang lebih menyuka
hutku hampir
a jijik sama Kakak. Kakak itu jelek, cerewet, suka ngatur-ngatu
as Gilang padamu, ha?" Dadaku te
nggak pernah bisa puas. Beda dengan aku. Aku tahu bagaimana cara melayani dia sampai
han lagi. Sebuah tamparan
ya? Mas Gilang lebih puas dengan pelaya
ambut ikalnya, ku
Karena dia telah tergoda napsu setan. Setan telah berhasil menipu daya dirinya, menamba
nggak ada cantik-cantiknya. Tubuh kakak juga gak ada seksi-seksinya. Laki-laki tampan dan tajir seperti Mas Gilang layak mendapatkan perempuan yang istimewa. B
rima kasih banyak, ya!" ucapku lemah lembut.
Istiqfar, Mel!" teriak
a suara teriakan Harum memancing perhatian mereka. Beberapa
itu berdarah!" bisik Mala menyadarkank
g-ulang. Darah merembes dari hidung dan mulut. Dia menangis menjerit-jerit. Rani berusaha menenangkannya. Orang-orang mulai ram
Mala meraih kunci
menyetir mobil Mas Gilang,"
rung seperti itu! Dia minta
ungnya! Bilang sama dia, jangan pernah menunjukkan wajahnya lagi di depanku!
edang tidak tenang. Gak boleh n
g nyetir! Ayo!" tegasku men
ngung menatap Harum yang masih
erhasil menyakinkan mereka akan masalah yang sebenarnya. Tidak ada yang m
ngannya dengan paksa menuju mobilku yang terparkir di sebelah bar
, Ran!" perintahku begitu aku masuk
ikemudikan Mala keluar dari areal par
tanya Mas Gilang seperti bergu
pa, aku atau kalian berdua?
kang? Aku mau duduk di sa
Tapi jangan harap kau bis
rti ini?" Suaranya meningg
buaya. Jangankan yang hidup, bangkai busuk saja bisa k
okus menyetir mengikuti mobil
. Sepertinya dia berdarah. Lukanya pa
an darah itu. Agar keluarganya tahu sepert
ah payah. Kulirik Mas Gilang menatapnya iba. Saat tubuh gadis itu hampir oleng dan terjerem
, Ran. Buka pintunya!"
pku, memoho
" ucapk
kan badan, menatapk
Mel. Aku belum sempat memberi dia ua
Kalian berapa ronde rupanya dari siang kemar
gahnya sal
Biar aku yang bayar. Dia su
saat Rani melajukan mobil, mengikuti Mala menuju