Premanku Canduku (Digilir Tetangga)
rutama saat sedang sendirian. Walau peristiwa itu telah memberikan kenikmatan yang luas biasa, namu
s Bayu akan menceraikanku dan aku harus kembali hidup di kampung d
anita sekalipun. Para istri-istri di kampungku akan merasa ketakutan suaminya tergoda olehku
n langsung dengan rumah neneknya Alex. Aku takut si preman brengsek itu ada di
tutup kembali dan pintu pun langsung kukunci rapat-rapat. Untuk keperluan ke warung dan lain-lain, aku selalu meminta bantuan Angga,
tidak melihat batang hidung Alex, lelaki biadab yang telah memperkosaku dengan sangat nikmat
asa, walau masih belum berani membuka pintu dapur, kecuali saat banyak orang di luar. Mas Ba
pat di hari ke sepuluh sejak pemerkosaan itu,
untuk ikut dengannya menghadiri acara pernikahan temannya. Katanya dia tidak mau pergi sendiri karena malu b
ata kasar memaki maki Mas Bayu, bahkan hampir memukulnya. Akhirnya aku
yang sontak membuatku mati kutu."Cepat ganti pakaian y
belum kering. Yang tersisa di lemari hanya baju batik terusan tanpa lengan dengan bagian bawah
dak ada pilihan lain, aku terpaksa memakai baju seksi tersebut, sesuai permintaan si manusi
cara berdandan dan berpakianku. Dia belum sadar kalau aku dulu sempat menjadi mojang tingkat kecamatan. Alex sepertinya sangat terp
beruat apa-apa untuk melindungi isrinya yang semstinya dijaga dengan sebaik-baiknya. Mas
nya sebentar." Aku berusaha menghibur suami
emperlakukan kamu sebaik-baiknya. Jangan sampai dia mrah dan melukaimu," saran Mas Bayu dengan suara
emurannya diangkat kalau ujan," balasku lirih. Rasanya sangat sedih meninggal
posisi menyamping, tetapi tidak memungkinkan sebab bentuk jok motornya terlalu menyulitkan. Ber
ercuma. Akhirnya mau tidak mau aku terpaksa membiarkan mata jalang para lelaki hidung
hanya bisa mendesah dalam
x supaya tidak terjatuh. Luar biasa, bahunya terasa sangat kekar dan kokoh sekali. Ben
engan saat pertama kali aku menciumnya. Mungk
hat dia berdandan serapi ini. walau tetap dengan celana jeans ketat dan robek-robekny
yang sedang memboncengku ini adalah preman kampung yang telah memperkosaku dan sering me
ng yang aku kenal, juga aku akan merasa risih dengan tatapan para tamu undangan yang bisa jadi menilaik
a ini kaum wanita muslim datang dengan pakaian tertutup, walau
telah bersalam-salaman dan menikmati hidangan yang ada, dia pun langsung mengajakku pulang. Semp
lagi selama dalam perjalanan dari berangkat tadi, bahkan hingga sampai di tempat acara
ala keinginan Alex. Apapun yang dilakukan Alex, aku hanya menurutinya tanpa banyak tanya apalagi mene
ian dia menelepon seseorang tanpa bertanya atau apapun padaku. Aku benar-benar hanya dianggap bo
gil! Udah pake bini orang malah c
bentar ya? Kuncinya di tempat biasa, kan?" uj
ah itu Alex pun langsung menutup teleponnya. Kem
siknya ke arah lain. Sepertinya akan memasuki kawasan hutan, pesawa
Sontak saja mengeluarkan suara walau terpaksa harus sete
tanyaku dengan jantung yang m
lex vulgar, singka