Penjara Bos Gila
baru saja tersadar dari tidur panjangnya. Den
wah. Tidak mungkin rumah sakit bukan? atau hotel berbintang?
anannya. Dengan terhuyung Hana mencoba berjalan kearah pintu. Namun, ketika sam
menggedor-gedor pintu, tapi nampaknya tidak ada seorang
sa begitu sakit, ia mengingat-in
jam seb
berlari membelah kesunyian, ia berlari denga
astikan bahwa tidak ada orang yang mem
erasa tidak diharapkan ada di dunia. Keluarganya sangatlah kekurangan, bahkan ibunya yang
sangat jarang sekali berada dirumah. Karena itu sang ayah pun
nya dari sang Ayah. Hingga menimbulkan rasa trauma yang sangat
tapi selalu gagal, sang Ayah yang terus
angker karena perbuatan mu!'' kal
elarang karena tidak mau ikut terser
sedang menggriliya tubuhnya. Dengan perlahan, ia membuka matanya dan benar saja. Sudah ada tubu
ang pria gempal itu, sehingga memb
' jerit Hana
rnya dan ternyata seorang pria it
dua kancingnya sudah terbuka. Ya ternyata yang dia rasakan didalam tidurnya benar,bajunya lagi, dan menarik seli
hampiri Hana diranjang. Dan dengan sangat kasar, ia menjambak
oba melawan ku ya?!'' u
mulut Antonio. Dan sudah dipastikan bahwa kal
io. Bahkan serigala pun tidak rela melihat anaknya dikejar babi hutan. Tapi An
i sorot mata penuh nafsu Antonio tidak sedikitpun mengiba pada Hana. Ia
minta dilepaskan? Cih!!'' wajah Hana diluda
t rasa iba padanya. Tapi pengaruh minuman setan
u
dah didepannya. Hana terus memberontak, tapi Antonio semakin
rteriak. Tapi sayang, suara teriakannya tidak cukup k
io berusaha menerobos masuk kedalam celana tidur Han
aksinya, tapi sepersekian detik setelahnya, ia melakukannya lagi lebih dari sebelumnya
t sebuah celengan berbahan tanah liat dan terbesit
.. B
m kuat kepala Antonio dengan celengan miliknya sehingga An
akan. Tapi Hana tidak peduli, dia hanya i
at Antonio yang sudah terjatuh, Hana pun me
an keluar dari rumah. Antonio ter
kakinya karena tadi terkena pecahan celengan. Tapi sungguh, Hana tidak peduli itu, ia hanya ingin terlepas dari niat buruk Antonio. Sej
dia berada, di sebuah jembatan layang. Merasa sudah aman dan ayahnya tidak lagi mengejar, Hana
apa yang dilakukan Ayahnya, membuat
h!'' teriak Hana
ngga meninggalkan lecet dari kukunya yang sedikit panjang. H
u memiliki dasar sebuah jalanan raya juga. Ya je
. Hana mulai menaiki pembatas jembatan itu dan kakinya sudah melangkah dan hampir melompat, tapi seo